Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman/Net
Tuduhan yang beredar tentang banyaknya Muslim India yang menjadi sasaran kekerasan, dibantah dengan tegas oleh Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman.
Pembelaan Sitharaman dikemukakan menyusul munculnya persepsi Barat yang memojokkan India dan membuat investor enggan menyepakati perjanjian ekonomi dengan negara di Asia Selatan itu.
Alih-alih terus terpengaruh dengan banyak informasi tidak valid, Sitharaman meminta para investor untuk datang langsung ke lapangan dan melihat bagaimana pemerintah India sebenarnya.
"Sebagai seseorang yang tertarik untuk menerima investasi, saya hanya akan mengatakan, lihatlah apa yang terjadi di India, bukan mendengarkan persepsi yang dibangun oleh orang-orang yang bahkan belum pernah berkunjung langsung ke sini," ujarnya, seperti dikutip dari
NDTV pada Rabu (12/4).
Kata-kata itu diutarakan Sitharaman untuk menjawab pertanyaan seorang ekonom dari Peterson Institute for International Economics, Adam S Posen, selama acara diskusi yang mengangkat tema "Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi India".
Sitharaman menjelaskan bagaimana komunitas minoritas Muslim di India telah tumbuh sejak tahun 1947, kemudian membandingkannya dengan Pakistan yang justru terus berusaha memangkas minoritas yang tinggal di sana.
"Pakistan menyatakan dirinya sebagai negara Islam tetapi minoritas telah berkurang jumlahnya, mereka dimusnahkan di Pakistan. Bahkan beberapa sekte Muslim juga telah dihancurkan," jelasnya.
Berbeda dengan India, kata Sitharaman, di India banyak warga Muslim menjalankan bisnis mereka dan anak-anak mereka mendapatkan beasiswa pendidikan dari pemerintah.