Berita

Tanaman tembakau/Net

Dunia

Polisi NSW Musnahkan 16 Ton Tembakau Ilegal

RABU, 12 APRIL 2023 | 08:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak berwenang New South Wales memusnahkan sekitar 16 ton tembakau menyusul penggerebekan perkebunan ilegal di barat tengah negara bagian Australia itu.

Komandan Operasi Phobetor - tim badan gabungan yang terdiri dari Polisi NSW, Polisi Federal Australia (AFP), dan Komisi Intelijen Kriminal Australia (ACIC) - mengatakan penggerebekan itu akan mengirimkan gelombang kejut ke jaringan kejahatan.

"Penyitaan tembakau ini mengakibatkan terganggunya rantai pasokan sindikat, yang berarti keuntungannya tidak disalurkan ke kejahatan terorganisir," kata Inspektur Detektif Stuart Cadden, seperti dikutip dari 9News, Rabu (12/4).

Inspektur Pasukan Perbatasan Australia (ABF) Sasha Barclay mengatakan, saat ini semakin banyak sindikat kriminal yang beralih ke bisnis penanaman tanaman tembakau ilegal demi menjaga pasokan.

"Apa yang kami lihat adalah semakin banyak sindikat kriminal mencoba bertani untuk menjaga pasokan karena ABF terus meningkatkan jumlah tembakau ilegal yang terdeteksi dan disita di perbatasan," kata Barclay.

"Sindikat kriminal ini canggih dan berjalan seperti bisnis, jadi mereka akan melakukan apa pun untuk memastikan mereka memiliki pasokan dan dapat terus mendatangkan keuntungan dengan mengorbankan pemilik bisnis yang sah dan masyarakat Australia yang lebih luas," katanya.

Tidak ada penangkapan yang dilakukan setelah penggerebekan itu, dan penyelidikan terus berlanjut.

Menanam tembakau di Australia adalah ilegal selama lebih dari satu dekade. Jika terbukti bersalah, pelakunya bisa dihukum selama 10 tahun penjara.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Bey Machmudin Ogah Dipinang Demokrat Maju Pilgub Jabar

Rabu, 15 Mei 2024 | 02:41

UPDATE

Rupiah Tertekan ke Level Rp15.985 per Dolar AS

Jumat, 17 Mei 2024 | 12:08

Makan Siang Gratis Didorong Jadi Social Movement

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:44

Adik Kim Jong Un Bantah Ada Transaksi Senjata dengan Rusia

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:40

Kementerian Baru Harus Akomodir Kebutuhan Anak Muda

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:30

Penertiban NIK Jangan Sampai Ganggu Hak Nyoblos Warga

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:29

Kapal Pembawa Pasokan Senjata Israel Dilarang Berlabuh di Spanyol

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:24

Prabowo Mesti Coret Nadiem Makarim dari Daftar Menteri

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:20

Rumah Mewah Bak Istana Tersangka Korupsi Timah Disita

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:18

Stafsus BKPM Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:03

Tokoh Masyarakat Jagokan Dailami Maju Pilgub Jakarta

Jumat, 17 Mei 2024 | 10:51

Selengkapnya