Berita

Pawai Paskah di Jerman/Net

Dunia

Ribuan Orang Berpartisipasi dalam Pawai Paskah Jerman, Menentang Pengiriman Senjata ke Kyiv

SENIN, 10 APRIL 2023 | 06:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sekitar 2.000 aktivis perdamaian berpartisipasi dalam unjuk rasa massal menentang pengiriman senjata ke Kyiv.

Unjuk rasa yang terjadi selama akhir pekan tersebut diadakan dalam rangka pawai perdamaian Paskah yang berlangsung setiap tahun di berbagai kota di Jerman.

TASS melaporkan pada Minggu (9/4), bahwa menurut penyelenggara dari jaringan Nasional Friedens Kooperative, jumlah yang berpartisipasi di seluruh kota-kota besar di Jerman itu bahkan mendekati 3.000 dan dimulai di salah satu alun-alun di Berlin di mana panggung darurat didirikan.

Para demonstran juga membawa slogan bertuliskan "Untuk kerja sama dan persahabatan dengan Rusia", "Damai - sekarang", "Diplomasi, bukan senjata", "AS dan NATO - pergi dari Ukraina", "Lawan sanksi yang tidak masuk akal, energi murah sekarang," dan "Tank tidak pernah membawa perdamaian."

Aparat mengatakan telah mengerahkan petugas keamanan untuk menjamin keselamatan semua orang.

Menurut penyelenggara, pawai Paskah tradisional direncanakan di lebih dari 100 kota besar dan kecil di Jerman,  dengan tema sentral konflik saat ini di Ukraina, ancaman perang nuklir dan protes terhadap pengeluaran militer.

Mereka menekankan bahwa "kematian dan pembantaian setiap hari harus dihentikan".

Di Bremen, sekitar 1.000 orang berbaris dari Terowongan Perdamaian ke alun-alun pasar. Menurut Forum Anti-Perang Leipzig, ada 300 orang berpartisipasi dalam pawai Paskah di pusat Leipzig.

Beberapa ratus orang juga turun ke jalan di Munich, Cologne, dan Mainz.

Pawai Paskah Rhineland-Ruhr selama tiga hari, yang akan melewati banyak kota regional hingga Senin Paskah, dimulai dengan rapat umum di Duisburg. Ini adalah salah satu peristiwa nasional yang paling signifikan dan kritis dari gerakan perdamaian untuk Paskah.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Nasdem Usung 6 Kadernya Bertarung di Pilkada

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:59

Mantan Bupati Probolinggo akan Didakwa Kasus TPPU Rp256 Miliar

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:50

Pesawat Airbus AS Berisi 149 Penumpang Terbakar Saat Lepas Landas

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:50

DPR Minta Kapolri Ungkap Pelaku Utama Kasus Vina Cirebon

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:40

Demokrat: Aksesibilitas Kunci Bobby Nasution Bangun Sumut

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:33

Pertamina Siapkan Strategi untuk Capai Komunitas Ekonomi ASEAN

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:30

Indonesia Sambut Baik Keputusan Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Palestina

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:21

Besok, Ahmad Sahroni Diperiksa Pengadilan Tipikor

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:20

Ketua KPU Manggarai Barat Dipecat Imbas Kasus Pelecehan ke Pegawai

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:17

Irjen Dedi Raih Rekor MURI Perwira Tinggi Polri Penulis Buku Terbanyak

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:08

Selengkapnya