Berita

Bandara Internasional Sulaymaniyah/Net

Dunia

Irak Tuntut Permintaan Maaf Turki atas Serangan di Bandara Sulaymaniyah

MINGGU, 09 APRIL 2023 | 09:13 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Irak menuntut permintaan maaf dari Turki atas insiden serangan yang menargetkan bandara Sulaymaniyah.

Kepresidenan Irak pada Sabtu (8/4) mengatakan Turki tidak memiliki pembenaran hukum untuk terus mengintimidasi warga sipil, termasuk dengan dalih bahwa pasukan musuh berada di tanah Irak.

"Dalam hal ini kami meminta pemerintah Turki untuk bertanggung jawab dan menyampaikan permintaan maaf resmi," lanjut pernyataan kepresidenan, seperti dikutip Reuters.

Serangan pesawat tak berawak menghantam sekitar bandara Sulaymaniyah pada Jumat (7/4), tetapi tidak menyebabkan kerusakan atau penundaan atau penangguhan penerbangan.

Seorang pejabat kementerian pertahanan Turki mengatakan bahwa tidak ada operasi Angkatan Bersenjata Turki yang terjadi di wilayah itu pada Jumat.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pemimpinnya, Mazloum Abdi, berada di bandara pada saat dugaan serangan tetapi tidak ada kerusakan yang terjadi.

Abdi mengutuk serangan, tetapi tidak menyebutkan bahwa dia menjadi sasaran.

Sumber informasi yang dekat dengan pimpinan Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK), partai yang menguasai wilayah Sulaimaniya, dan dua pejabat keamanan Kurdi juga mengonfirmasi bahwa Abdi dan tiga personel militer AS berada di dekat bandara.

Ketiga sumber yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, tidak ada yang terluka atau tewas dalam insiden itu.

Seorang pejabat AS membenarkan adanya serangan terhadap konvoi di daerah tersebut dan personel militer AS ada di dalamnya, tetapi tidak ada korban jiwa.

Sementara Turki memandang pasukan pimpinan Kurdi di Suriah sebagai teroris dan ancaman keamanan nasional, AS menganggap SDF sebagai sekutu yang telah membantu mengusir ISIS dari wilayah luas Suriah.

Turki telah melakukan beberapa operasi militer termasuk serangan udara selama beberapa dekade di Irak utara dan Suriah utara melawan milisi YPG Kurdi Suriah, ISIS, dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya