Berita

Presiden Indonesia, Soekarno dan Perdana Menteri Korea Utara, Kim Il Sung/Net

Dunia

Mengenang Persahabatan Soekarno dan Kim Il Sung

SABTU, 08 APRIL 2023 | 15:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Persahabatan mantan presiden Indonesia, Soekarno, dan Perdana Menteri Korea Utara Kim Il Sung telah terjalin sejak lama dan menjadi sejarah penting yang terus dikenang hingga kini.

Kim Il Sung melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dan bertemu sahabatnya, Soekarno, pada 10 April 1965, mundur sembilan bulan dari jadwal yang direncanakan sebelumnya.

Pesawat PM Kim mendarat siang hari pukul 13.10 dengan dikawal satu skuadron pesawat tempur Angkatan Udara Republik Indonesia.


Saat itu Kim yang mengenakan setelan jas abu-abu dan topi putih dengan wajah berseri-seri turun dari pesawat. la segera berangkulan mesra dengan sahabatnya Presiden Sukarno.

Ia didampingi para pejabat tinggi Korea, yakni Menteri Luar Negeri Pak Song Chol dan puteranya Kim Jong Il, yang saat itu masih muda.

Kunjungan itu menjadi sangat bersejarah, karena Indonesia menjadi negara pertama yang mendapat kehormatan didatangi dua pemimpin Korea Utara secara berbarengan.

Kim disambut di Lapangan Terbang Kemayoran, di mana ratusan ribu orang yang terdiri atas pelajar, anggota partai, ormas, dan masyarakat umum berjejalan tak sabar menunggu kedatangan tamu dari Korea.

Dalam pidato sambutannya, Bung Karno mengucapkan selamat datang kepada sahabatnya dan mengatakan bahwa Indonesia saat itu tengah berjuang sekuat tenaga untuk membangun dunia baru tanpa penindasan.

Merespon ungkapan Soekarno, Kim mengaku gembira akhirnya bisa datang ke Indonesia dan mengatakan bahwa Korea siap bahu-membahu dengan Indonesia dalam perjuangan bersama.

Sore harinya, kedua pemimpin itu berpindah ke Istana negara menggunakan satu mobil yang sama, menggambarkan begitu dekatnya hubungan yang mereka jalin.

Di Istana, pemerintah Indonesia memberikan penghargaan Bintang Republik Kelas 1 kepada Perdana Menteri Kim Il Sung dan Bintang Republik Kelas 2 kepada Menteri Luar Negeri Pak Song Chol. Adapun beberapa delegasi Korea lain memperoleh Bintang Mahaputra Kelas 2, termasuk Dubes Korea untuk Indonesia.

Perdana Menteri Kim Il Sung dan rombongan menghabiskan sepuluh hari di Indonesia. Mereka memiliki jadwal yang cukup padat saat itu.

Berbagai acara diikutinya, antara lain tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, pidato di Akademi Ilmu Sosial Ali Archam dan kunjungan ke Bandung untuk Peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika.

Sama seperti di Jakarta, kehadiran PM Kim di Lapangan Terbang Bandung juga dielu-elukan oleh rakyat Indonesia.

Setelah menyelesaikan perjalanan di Bandung, Kim kemudian menempuh perjalanan Darat ke Bogor. Saat itu ia sempat berkunjung ke Kebun Raya Bogor di mana akhirnya menjadi sangat bersejarah karena adanya bunga Kimilsungia.

Bunga itu menjadi sangat penting karena hingga kini bila ada orang Korea, baik pejabat tinggi maupun masyarakat biasa, datang ke Indonesia, mereka selalu menyempatkan mengunjungi Bogor untuk melihat bunga bersejarah tersebut.

Kunjungan Kim ke Indonesia menjadi lebih istimewa lagi karena hari ulang tahunnya yang ke-53 dirayakan di Indonesia.

Pada pagi 15 April 1965, Bung Karno mendatangi Gedung Tamu Negara untuk memberikan ucapan selamat. Hal-hal semacam inilah yang mungkin secara protokoler kurang lazim, tetapi justru menunjukkan betapa dekatnya mereka.

Hari bahagia itu menjadi lebih menyenangkan setelah Bung Karno memberi tahu bahwa pemerintah Republik Indonesia dan Komisi Pemberian Gelar Universitas Indonesia sepakat memberikan gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Keinsinyuran kepada PM Kim.

Catatan penting lain dari kunjungan Perdana Menteri Kim Il Sung adalah pertemuannya dengan para pemimpin negara lain yang datang untuk Peringatan 10 Tahun Konferensi Asia-Afrika.

Di antara mereka adalah Perdana Menteri RRC Zhou En Lai, Perdana Menteri Vietnam Pham Van Dong, Pangeran Souphanouvong dari Laos, dan Pangeran Sihanouk dari Kamboja.

Kim akhirnya meninggalkan Indonesia pada 20 April 1965. Soekarno berjabat tangan dan memeluk Kim dengan erat, seperti belum rela membiarkan sahabatnya yang sangat dekat itu kembali ke rumah.

Seperti halnya saat kedatangan, ratusan orang juga bersorak sorai saat upacara pelepasan tamu negara dilangsungkan di Lapangan Terbang Kemayoran.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya