Berita

Representative Images/Net

Dunia

Polisi Kroasia Diduga Gunakan Grup WhatsApp Rahasia untuk Berbagi Informasi Tentang Imigran

JUMAT, 07 APRIL 2023 | 12:53 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Polisi dan pejabat Kroasia memiliki grup WhatsApp rahasia untuk berbagi informasi sensitif tentang para imigran yang mencoba memasuki wilayahnya.

Hal tersebut terungkap dalam laporan dari outlet berita independen, Lighthouse Reports, yang menerima 60 tangkapan layar yang bocor dengan berhasil mengidentifikasi 33 anggota di dalamnya.

Sebelum grup itu bocor, Kroasia selalu mengaku tidak mengetahui tentang operasi kekerasan dan ilegal apa pun yang dikabarkan sering dilakukan oleh anggota kepolisiannya untuk memukul mundur para migran dari Uni Eropa.

"Namun kini sekarang kami dapat mengungkapkan bahwa pejabat tinggi Kroasia adalah bagian dari grup WhatsApp rahasia tempat kegiatan semacam itu (kekerasan kepada migran) dibagikan dan didorong," kata Lighthouse, dimuat Anadolu Agency, Jumat (7/4).

Dalam laporannya, outlet berita itu mengatakan grup tersebut digunakan untuk bertukar informasi tentang penangkapan di Kroasia barat, di mana lebih dari 1.300 orang yang sebagian besar berkebangsaan Afghanistan, Pakistan dan Suriah ditahan.

Foto-foto mereka yang ditahan, disiksa, dan dilecehkan kerap dibagikan ke dalam grup yang bernama Koridor II-Barat itu.

"Dalam beberapa kasus, foto-foto individu yang memprihatinkan dibagikan, kadang-kadang orang dipaksa untuk berbaring telungkup di tanah atau tampaknya dipaksa melepas sepatu mereka saat petugas bersenjata Kroasia berdiri di atas mereka," kata laporan itu.

Menanggapi grup yang bocor itu, pejabat Kroasia tidak menyangkalnya, dengan Menteri Dalam Negeri Davor Bozinovic memastikan bahwa grup itu bukan operasi rahasia mereka.

"Kami tidak dapat mengetahui apakah pesan-pesan ini asli. Koridor II-Barat bukanlah operasi rahasia. Ini adalah tindakan yang dilakukan terhadap penyelundup migran dan secara intensif dalam lima tahun terakhir," kata Bozinovic, seraya membantah tuduhan penganiayaan polisi terhadap imigran.

Laporan itu terungkap di tengah banyaknya imigran yang berusaha untuk mencapai negara-negara di Uni Eropa, dengan UE sendiri telah berulang kali menghadapi banyak tuduhan terkait penolakan imigran di perbatasan.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya