Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Tiba di Beijing, Macron Upayakan Kerja Sama Ekonomi Tiongkok-Prancis

KAMIS, 06 APRIL 2023 | 13:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah hubungan yang tegang selama bertahun-tahun, Eropa akan melakukan pembicaraan yang mengarah pada penentuan masa depan Eropa-China.

Terutama untuk sektor perdagangan, Eropa berharap tidak ada pembatasan dengan China.

Presiden Prancis Emmanuel Macron yang tiba di Beijing pada Rabu (5/4) mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan berupaya membuat Eropa menolak mengurangi hubungan perdagangan dan diplomatik dengan Beijing.

Beijing sejauh ini berselisih dengan Barat terkait berbagai masalah, mulai dari Taiwan, Ukraina, dan kedekatannya dengan Rusia.

Hubungan Eropa dengan China telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena pakta investasi yang terhenti pada tahun 2021 dan penolakan Beijing untuk mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina.

“Kunjungan Macron diharapkan dapat menghasilkan hasil yang nyata dalam memajukan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Prancis, serta untuk meningkatkan rasa saling percaya politik,” tulis outlet media pemerintah Global Times dalam tajuk rencana pada Kamis.

Terkait krisis Ukraina, Macron menegaskan, ia akan menyampaikan ke Presiden Xi Jinping dalam pertemuan yang akan direncanakan pada Kamis sore (6/4) waktu Beijing, bahwa bukan kepentingan China untuk memberikan senjata ke Moskow, mengutip isu yang santer berkembang bahwa China tengah menyiapkan banyak pasokan senjata.

"Kepentingan China bukanlah untuk mendukung perang yang abadi (di Ukraina)," kata Macron, menambahkan bahwa jika China mengirim senjata ke Rusia, itu berarti China akan terlibat dalam pelanggaran hukum internasional.

Isu pengiriman senjata tersiar sejak beberapa bulan terakhir dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim bahwa China sangat mempertimbangkan untuk memberikan bantuan mematikan ke Rusia, termasuk amunisi dan senjata.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning telah memberi tanggapan bahwa pemerintah China tidak menerima paksaan atau tekanan terhadap hubungan China-Rusia dari AS dalam konteks dugaan bantuan militer China ke Rusia.

Macron mengunjungi China bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Kunjungan tersebut akan berlangsung hingga 7 April.

Ini adalah kunjungan pertama Macron ke China dalam 3,5 tahun, sejak dia mengunjungi Beijing pada musim gugur 2019 selama masa jabatan pertamanya di kantor. Macron berencana untuk fokus pada konflik Ukraina dan hubungan bilateral Prancis-Tiongkok, terutama di bidang ekonomi.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya