Gloria Macapagal Arroyo, mantan presiden Filipina/Net
Sejumlah masalah terkait hubungan bilateral dibahas selama pertemuan Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri China Wang Yi dengan Gloria Macapagal Arroyo, mantan presiden Filipina yang saat ini menjabat wakil ketua senior DPR, Senin (3/4) waktu Beijing.
Kepada Arroyo, Wang mengatakan kedua belah pihak harus tetap berkomitmen untuk menangani perbedaan dengan baik melalui komunikasi dan dialog.
"China dan Filipina tidak boleh membiarkan isu-isu maritim menghambat perkembangan keseluruhan hubungan bilateral atau membiarkan pihak ketiga merusak hubungan persahabatan China-Filipina, apalagi kedua belah pihak membiarkan mentalitas Perang Dingin kembali dan merusak perdamaian dan stabilitas regional," kata Wang, seperti dikutip dari
CGTN, Selasa (4/4).
Arroyo presiden ke-14 Filipina sepakat untuk mempromosikan perkembangan hubungan baik antara Manila dan Beijing.
"Modernisasi gaya China membuat kita penuh dengan harapan, dan membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia adalah jalan yang tepat bagi dunia," kata Arroyo.
Selama di China, Arroyo menyempatkan diri menikmati keindahan Tembok Besar China.
"Madam Gloria Macapagal Arroyo dan perhentian delegasi Filipina selanjutnya membawa mereka ke ibu kota China yang ramai, Beijing," tulis Duta Besar China untuk Filipina Huang Xilian menulis tentang kunjungan Arroyo di Facebook.
"Perjalanan mereka tidak akan lengkap tanpa impian setiap pengunjung untuk mendaki Tembok Besar China yang megah,†lanjutnya.