Berita

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova/Net

Dunia

Komentari Kematian Vladlen Tatarsky, Zakharova: Telah Lama Wartawan Rusia Berada dalam Ancaman

SENIN, 03 APRIL 2023 | 09:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ungkapan belasungkawa disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia atas meninggalnya blogger perang terkemuka negara itu, Vladlen Tatarsky, yang meninggal dalam sebuah ledakan di St. Petersburg pada Minggu (2/4) waktu setempat.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan bahwa saat ini jurnalis Rusia terus-menerus menghadapi ancaman pembunuhan dari rezim Kyiv dan pendukungnya.

"Kegiatan profesional Vladlen Tatarsky menimbulkan kebencian di rezim Kyiv. Dia dipandang sebagai 'berbahaya' oleh Kyiv," kata Zakharova, seperti dikutip dari RT.


Dia menyatakan belasungkawa kepada keluarga pria itu, yang, seperti banyak wartawan perang Rusia lainnya, terus bekerja dengan berani untuk memberitahu dunia tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan di Ukraina.

Menurutnya, wartawan Rusia sedang dianiaya, secara harfiah dicap dengan label khusus pada platform digital yang dimiliki oleh monopoli internet Amerika dan menjadi sasaran perburuan di media barat.

Ia juga menyindir kelompok hak asasi internasional dan organisasi terkait hanya diam dan mengabaikan masalah tersebut.

"Tak satu pun peristiwa pembunuhan wartawan Rusia yang pernah memicu belas kasihan di Barat," katanya, menyinggung tidak adanya reaksi dari Gedung Putih, Downing Street, dan Istana Elysee tentang peristiwa pembunuhan wartawan Rusia.

Tatarsky tewas dalam ledakan yang mengguncang sebuah kafe St. Petersburg, di mana dia sedang berbicara dan bertemu dengan para pengikutnya. Sedikitnya 30 orang lainnya terluka. Pihak berwenang Rusia masih menyelidiki detail insiden tersebut, dan belum secara resmi mengomentari siapa yang mungkin berada di balik ledakan itu.

Korban, yang menjadi terkenal di Rusia sebagai blogger dan reporter perang, bergabung dengan milisi Donbass setelah kudeta Maidan pada 2014 dan bertugas dengan pasukan lokal hingga 2019. Kyiv kemudian memasukkannya ke dalam daftar hitam sanksi pada Januari 2023.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya