Berita

Ribuan warga yang memprotes kenaikan biaya hidup dan harga rumah di Lisbon pada Sabtu, 1 April 2023/Net

Dunia

Ribuan Warga Lisbon Turun ke Jalan, Tuntut Pemerintah Tangani Krisis Harga Rumah

MINGGU, 02 APRIL 2023 | 10:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Lonjakan harga sewa rumah yang sangat tinggi, mendorong ribuan warga Lisbon, Portugal turun ke jalan dan menggelar protes besar-besaran pada Sabtu (1/4).

Aksi protes yang digagas oleh gerakan "Home to Live" dan organisasi masyarakat lainnya dilakukan di jalan-jalan Lisbon dan kota-kota lain di Portugal.

Pengunjuk rasa menuntut pemerintah segera menangani peningkatan harga sewa rumah karena mereka semakin kesulitan memenuhi kebutuhan di tengah inflasi yang tinggi.

"Ada krisis perumahan besar hari ini. Ini darurat sosial," kata demonstran bernama Rita Silva, dari kelompok perumahan Habita, seperti dimuat NST News.

Ilustrator bernama Diogo Guerra mengungkap banyak warga yang kesulitan mendapat tempat tinggal karena rumah banyak disewakan untuk wisatawan.

"Masyarakat yang menjadi tuna wisma setelah rumahnya digusur dan dijadikan tempat tinggal jangka pendek (wisatawan)," tuturnya.

Seorang eksekutif dari Italia yang tinggal di Lisbon, Nuncio Renzi mengaku tidak mampu menyewa flat, padahal gajinya melebihi rata-rata warga di sana.

"Dengan gaji saya, yang lebih tinggi dari gaji rata-rata di Lisbon, saya tidak mampu menyewa flat karena terlalu mahal," ungkapnya.

Menurut sebuah studi oleh CIA Landlords, Lisbon menjadi kota ketiga di Portugal yang paling tidak layak untuk ditinggali karena upah yang rendah dan harga sewa rumah yang tinggi.

Dengan tingkat inflasi Portugal saat ini yang mencapai 8,2 persen, membuat harga sewa melonjak 37 persen tahun lalu.

Sewa rata-rata untuk flat satu kamar tidur di Lisbon adalah sekitar 1.350 euro atau Rp 21,9 juta. Sementara tahun lalu, lebih dari 50 persen pekerja Portugal berpenghasilan kurang dari 1.000 euro atau Rp 16,2 juta per bulan.

Adapun upah minimum bulanan Portugal adalah 760 euro atau Rp 12 juta.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya