Pengamat intelijen dan keamanan, Al Araf/Net
Kepercayaan publik terhadap institusi Polri sebagaimana hasil survei Indikator Politik belum lama ini tidak lepas dari pengungkapan kasus mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo dkk.
Pengamat intelijen dan keamanan, Al Araf mengurai, kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo dkk terungkap berkat kinerja beberapa pihak, termasuk salah satunya Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto.
"Peran Kabareskrim jelas bertugas membongkar kasus yang ada," kata Al Araf dalam diskusi Jakarta Journalist Center (JJC) bertema "Berkah Ramadhan, Kepercayaan Publik Terhadap Polri Kembali Meningkat" secara daring, Jumat (31/3).
Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga poin yang meningkatkan kepercayaan publik kepada institusi Polri. Pertama, penegakan hukum internal, seperti kepada Ferdy Sambo dan mantan Kapolda Sumatera Barat yang terjerat kasus narkoba, Teddy Minahasa.
"Ada dua jenderal diadili. Kapolri memberi ruang penegakan hukum. Bintang dua ditelanjangi dalam ruang publik. Kapolri berani melakukan itu," jelas Al Araf.
Faktor kedua, yakni penanganan keamanan dan ketertiban masyarakat sudah berjalan baik. Terkahir, adalah adanya terobosan pelayanan masyarakat seperti penerapan Tilang Elektronik.
"Persepsi publik fluktuatif, naik-turun sangat dipengaruhi banyak faktor. Setahun (belakangan), ada perubahan signifikan di tiga bidang tadi," tandasnya.
Diskusi JCC turut menghadirkan beberapa narasumber lain secara daring, di antaranya Kepala Puskamnas UBJ, Prof Hermawan Sulistyo dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.