Presiden Uni Emirat Arab, Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan/Net
Dalam langkah menyiapkan penerus tahta kekuasaan di Uni Emirat Arab (UEA) untuk periode selanjutnya, Presiden Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan telah menunjuk putra sulungnya, Sheikh Khaled, sebagai putra mahkota Abu Dhabi, pada Rabu (29/3).
Melalui keputusan yang telah diumumkan itu, Sheikh Kaled resmi menjadi penerus ayahnya dalam takhta berikutnya, serta ditunjuk untuk menduduki jabatan kepala dewan eksekutif Abu Dhabi.
Dimuat
VOA News, Kamis (30/3), pemilihan Khaled sebagai putra mahkota telah mencerminkan kecenderungan negara monarki di Timur Tengah itu untuk menunjuk garis keturunan langsung sebagai pewaris takhta.
Menurut para analis, Sheikh Mohammed memang telah mempersiapkan anaknya untuk menduduki posisi strategis di bidang keamanan, intelijen, ekonomi bahkan pemerintahan.
Disamping itu, dalam rilis terpisah, presiden UEA juga telah merombak beberapa posisi, dengan menunjuk beberapa saudara laki-lakinya untuk menempati posisi tinggi dalam pembagian kekuasaan di negara kaya minyak itu.
Pada awal Maret, Sheikh Mohammed, telah menunjuk adik laki-lakinya, Mansour bin Zayed Al Nahyan, sebagai wakil presiden UEA, sekaligus ketua pengelola dana kekayaan negara terbesar kedua di Abu Dhabi, Mubadala Investment Company.
Sementara, saudara laki-lakinya yang lain, Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan dan Hazza bin Zayed Al Nahyan juga telah ditunjuk sebagai wakil penguasa Abu Dhabi, dengan Sheikh Tahnoun sendiri akan menduduki dua jabatan sebagai ketua Otoritas Investasi Abu Dhabi.
"Dengan menunjuk saudara-saudara terkemuka untuk peran baru ini, dia (Presiden UEA) sedang menjaga keseimbangan pembagian kekuasaan, tetapi hanya untuk klan Al Nahyan," kata peneliti di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, Cinzia Bianco.