Berita

Presiden AS Joe Biden/Net

Dunia

Abaikan Peringatan MI5, Biden Ngotot Kunjungi Irlandia Utara

KAMIS, 30 MARET 2023 | 07:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rencana Presiden AS Joe Biden untuk mengunjungi Irlandia dipastikan tetap berjalan meskipun ada peringatan keamanan dari dinas keamanan Inggris MI5.

Dikutip dari AFP, Rabu (29/3), Biden menegaskan bahwa keputusan MI5 menaikkan tingkat ancaman terorisme di Irlandia Utara tidak akan mencegahnya mengunjungi wilayah tersebut.

"Tidak. Mereka tidak bisa menahan saya,” kata Biden pada Selasa, ketika ditanya apakah langkah MI5 akan memengaruhi rencananya untuk melakukan perjalanan ke Irlandia Utara bulan depan.

Biden akan mengunjungi Irlandia Utara untuk peringatan 25 tahun Perjanjian Umat Agung. Dia akan pergi bersama mantan Presiden Bill Clinton, yang menjadi perantara kesepakatan penting yang ditandatangani pada 10 April 1998 itu.

Perjanjian Jumat Agung terjadi ketika kaum nasionalis dan serikat pekerja di Irlandia Utara setuju untuk berbagi kekuasaan setelah tiga dekade kekerasan, di mana kelompok paramiliter bersenjata masing-masing meletakkan senjata mereka sebagai ganti pembebasan tahanan politik.

Sejak saat itu, Irlandia Utara menyaksikan serangan sporadis terhadap pasukan keamanan, yang dilakukan oleh kelompok sempalan dari Tentara Republik Irlandia (IRA) yang menentang kesepakatan tersebut.

Gedung Putih sampai saat ini belum secara resmi mengkonfirmasi rencana perjalanan pemimpin AS itu ke Belfast.

Pada Selasa, MI5 mengumumkan peningkatan ancaman terorisme di Irlandia Utara dari 'substansial' menjadi 'parah'.

Sekretaris Irlandia Utara, Chris Heaton-Harris, memperingatkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir mereka melihat peningkatan aktivitas yang berkaitan dengan terorisme di Irlandia Utara.

Februari lalu, seorang detektif polisi ditembak oleh dua pria bersenjata bertopeng saat dia melatih tim sepak bola anak-anak di kota Omagh, sekitar 60 mil barat Belfast.

Inggris memiliki lima tingkat ancaman teror, dengan arti 'parah' bahwa serangan sangat mungkin terjadi. Ini adalah peringkat tertinggi kedua, setelah 'kritis'.

Tingkat ancaman Irlandia Utara diturunkan menjadi 'substansial' tahun lalu setelah ditetapkan 'parah' sejak 2010. Sementara tingkat untuk seluruh Inggris telah menjadi 'substansial' sejak Februari lalu.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya