Berita

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Tegas, Netanyahu Minta Biden Tidak Ikut Campur Urusan Dalam Negeri Israel

RABU, 29 MARET 2023 | 14:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pernyataan keprihatinan Presiden AS Joe Biden tentang usulan reformasi peradilan di Israel mendapat reaksi negatif dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Lewat serangkaian tweet yang dibagikan pada Selasa malam (28/3), Netanyahu mendesak Washington untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Israel, terlepas dari hubungan dekat kedua negara.

“Pemerintahan saya berkomitmen untuk memperkuat demokrasi dengan mengembalikan keseimbangan yang tepat antara tiga cabang pemerintahan yang kami perjuangkan, untuk dicapai melalui konsensus yang luas,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari AFP, Rabu (29/3).

Israel adalah negara berdaulat, yang membuat keputusannya atas kehendak rakyatnya dan tidak berdasarkan tekanan dari luar negeri, termasuk dari sahabat, kata Netanyahu.

Reformasi yudisial akan memungkinkan parlemen Israel untuk mengesampingkan putusan Mahkamah Agung melalui pemungutan suara mayoritas sederhana, sebuah langkah yang menurut para kritikus akan melemahkan pengawasan tradisional yudisial terhadap kekuasaan pemerintah.

Reformasi tersebut telah memicu protes besar di seluruh Israel dan menuai kritik dari beberapa negara asing, termasuk sekutu dekat seperti Amerika Serikat.

Menyikapi perkembangan yang ada, Netanyahu pada Senin mengumumkan bahwa pemerintah akan mengambil batas waktu pada proposal tersebut sampai sesi Knesset berikutnya, berharap waktu tambahan akan membantu anggota parlemen mencapai pemahaman tentang undang-undang tersebut.

Meskipun demikian, keputusan itu gagal menghentikan kritik terhadap reformasi.

Berbicara kepada wartawan sebelumnya pada Selasa, Biden diminta untuk mengomentari perubahan hukum tersebut, dengan mengatakan bahwa dia berharap Netanyahu menjauh dari rencana tersebut sebelum disahkan menjadi undang-undang.

"Seperti banyak pendukung kuat Israel, saya sangat prihatin, dan saya khawatir mereka meloloskan (RUU) ini," kata Biden.

“Mudah-mudahan Perdana Menteri akan bertindak sedemikian rupa sehingga dia dapat mencoba mencari kompromi yang tulus. Tapi itu masih harus dilihat," lanjut Biden.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya