Wabah Covid-19 masih terus meluas di beberapa negara di dunia, salah satunya Brasil, yang baru-baru ini masih berjuang dalam mengatasi virus.
Pada Selasa (28/3), negara tersebut mencatat total kematian sebanyak 700.000, menempatkan Brasil sebagai negara kedua setelah Amerika Serikat (AS) yang memiliki korban tewas terbanyak di dunia.
Menanggapi angka kematian yang tinggi, Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan sebagian besar warganya yang meninggal disebabkan oleh vaksinasi yang belum mereka lakukan, atau telah menderita penyakit melemahkan lainnya.
Dimuat South Central Florida, Rabu (29/3), Menteri Kesehatan Nisia Trindade juga telah mengkritik mantan Presiden Jair Bolsonaro atas penanganannya yang lambat terhadap pandemi.
Mantan presiden yang sempat terjangkit Covid-19 pada awal tahun ini juga dikabarkan telah menolak disuntik vaksin Covid-19 dengan terus mengabaikan pembatasan kesehatan.
“Kita harus melihat ke masa lalu, tetapi pada saat yang sama kita harus mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan memerlukan koordinasi yang baik, untuk merawat dan mengobati (penyakit) ini. Untuk itu kita semua perlu bersatu agar tragedi ini tidak terjadi kembali,†kata Trindade.
Direktur Eksekutif Institut Studi Kebijakan Kesehatan Brasil, sekaligus penasihat pejabat kesehatan, Miguel Lago, mengatakan angka tersebut merupakan pengingat bagi negara untuk terus sigap memberantas virus, serta mendesak pemerintah untuk menindaklanjuti individu yang tidak berkoordinasi dengan baik.
“Ada kewajiban negara untuk menghukum mereka yang gagal bertindak melawan virus atau mencoba menyabotase, untuk dimintai pertanggungjawabannya,†ujar Lago kepada The Associated Press.