Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

AS Dorong Rencana Jangka Panjang untuk Beri Bantuan ke Haiti

RABU, 29 MARET 2023 | 01:43 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam upaya membantu Haiti mengatasi konflik kekerasan geng yang merebak di negaranya, Amerika Serikat sedang menyiapkan pendekatan baru untuk memberi bantuan ke negara tersebut.

Berdasarakan informasi yang dimuat Miami Herald, Selasa (28/3), pejabat dari Departemen Luar Negeri memanggil lebih dari 230 individu akademisi dan organisasi terkait untuk berkonsultasi bersama mengenai situasi di Haiti.

Rencananya, AS melalui kebijakan Global Fragility Act (GFA), yang telah memasukkan Haiti kedalam strategi jangka panjangnya itu, akan membantu menghentikan konflik, dan menjaga stabilitas negara tersebut dalam beberapa tahun ke depan.

"Harapannya, melalui GFA jangka panjang ini, AS memiliki pendekatan bantuan baru di Haiti, daripada pencairan dana jangka pendek, yang tidak ada hasilnya. Nantinya kebijakan ini diharapkan dapat melihat hasil yang lebih baik," tulis Miami Herald dalam laporannya.

Sebelum kebijakan ini diluncurkan pada tahun lalu, kritikus menyampaikan pandangannya bahwa AS dan komunitas internasional berpandangan sempit dalam memberi bantuan kepada Haiti.

Menurut para kritikus dana bantuan yang diberikan AS sia-sia, karena kekerasan masih terus terjadi di negara itu. Sehingga menurut kritikus, negara tersebut lebih membutuhkan bantuan dalam jangka panjang.

Para pendukung pendanaan AS pun mengatakan bahwa mereka percaya krisis di Haiti memerlukan pendekatan yang lebih efektif lagi, meski tantangan kedepannya dianggap akan sangat sulit. Namun mereka tetap akan mengucurkan sebagian besar dana kemanusiaannya kepada Haiti.

Menurut Direktur Haiti untuk Program Pangan Dunia PBB, Jean-Martin Bauer, mereka tetap membutuhkan bantuan kemanusiaan, untuk mendukung jutaan warga Haiti yang saat ini menderita, karena tidak memiliki cukup makanan, serta minuman bersih.

“Ada banyak pembicaraan tentang mendukung proses politik di Haiti, tentang meningkatkan keamanan di negara ini. Semua itu penting tetapi tidak akan bertahan kecuali ada respons kemanusiaan yang kuat," ujarnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya