Berita

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam/Ist

Politik

Luhut Tidak Terima Kritik dari Luar Pemerintah, Saiful Anam: Apakah Pemerintah Harus Disanjung?

SENIN, 27 MARET 2023 | 12:59 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dianggap sebagai sosok pemimpin yang arogan lantaran tidak mau menerima kritik dari luar pemerintah.

Menurut Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, seharusnya kritik yang dilakukan oleh pihak-pihak di luar pemerintah dijadikan vitamin yang menjadi bagian dari sistem demokrasi.

"Kalau kritik dianggap menghambat, atau bahkan dianggap banyak omong, maka lebih cocok di negara yang menganut prinsip otoritarianisme," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/3).

Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, apa yang disampaikan oleh Luhut tidak elok sebagai pemimpin. Seharusnya, Luhut menampung dan menjadikan kritik sebagai bagian dari perjalanan bangsa.

"Kalau justru pengkritik dianggap sampah bagi pemerintah, maka apakah semua harus sama dan memuja bahkan menyanjung-nyanjung pemerintah? Saya kira jika demikian maka bisa jadi publik akan menilai Luhut sebagai sosok pemimpin yang arogan, tidak ingin mendengar jeritan bahkan apa yang menjadi masukan dari rakyat," papar Saiful.

Terlebih lagi, publik saat ini sedang terheran-heran dengan adanya dugaan pencucian uang lebih dari Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sehingga, tidak tepat jika publik harus diam melihat kondisi tersebut.

Apalagi, penanganan kasus tersebut dinilai cukup lamban dan belum menemui titik terang.

"Luhut mestinya diturunkan Jokowi atau memiliki inisiatif untuk menyelesaikan masalah di internal Kemenkeu. Saya kira publik sangat gusar dengan adanya transaksi mencurigakan di Kemenkeu seperti yang diungkap oleh PPATK melalui Menkopolhukam," tuturnya.

"Tentu mestinya yang disalahkan bukan rakyat yang memberikan kritik, tapi memang ada problem serius yang belum terselesaikan dan berlarut-larut di pemerintahan Jokowi saat ini," pungkas Saiful.

Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menyentil sejumlah pihak yang sering mengkritik pemerintah tanpa landasan yang kuat. Luhut menegaskan, untuk menyelesaikan persoalan di negara ini bukan sebuah hal yang mudah.

"Orang enggak pernah di pemerintahan enggak usah banyak omong, tidak gampang mengerjakan ini," tegas Luhut dalam acara Digital Government Award SPBE Summit 2023, Jumat (24/3).

Namun demikian, Luhut juga memastikan dirinya tidak antikritik, Akan tetapi kritik yang disampaikan harus dengan landasan yang kuat dan masuk akal.

"Saya juga enggak pernah merasa superman, saya mau dengarkan. Pikiran orang lain yang kalau masuk logika saya, saya kerjakan. Itu yang membuat saya selamat sebagai prajurit di Kopasus 21 tahun di berbagai operasi militer. Karena saya dengar pendapat prajurit saya," jelas Luhut.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya