Berita

Penjaga pantai Tunisia saat mengevakuasi jenazah migran yang tenggelam di pantai Sfax pada 2020 lalu/Net

Dunia

Kapal Imigran Tenggelam di Lepas Pantai Tunisia, 19 Orang Meninggal

MINGGU, 26 MARET 2023 | 15:49 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebanyak 19 imigran dari Afrika dilaporkan tewas karena tenggelam di lepas pantai Tunisia, ketika hendak mencoba menyeberangi Laut Mediterania untuk mencapai Italia.

Insiden itu diungkap oleh kelompok HAM, Forum Hak Sosial dan Ekonomi (FTDES) pada Minggu (26/3), kepada Assoiated Press.

"Kapal yang membawa para pengungsi dan imigran tenggelam di lepas pantai Mahdia Tunisia setelah perjalanan yang dimulai dari pantai Sfax, dengan penjaga pantai Tunisia berhasil menyelamatkan lima orang dari kapal," kata pejabat FTDES, Romdhane Ben Amor.

Dalam beberapa hari terakhir, Tunisia mencatat sekitar lima kapal yang membawa para imigran tenggelam, di lepas pantai selatan Sfax, yang menyebabkan 67 orang hilang, dan 9 meninggal dunia.

Menurut laporan para penjaga pantai, mereka telah berhasil mencegat sekitar 80 kapal dan menahan lebih dari 3.000 orang yang akan menuju Italia. Namun jumlah tersebut semakin meningkat setiap harinya.

Pantai Sfax menjadi titik keberangkatan utama bagi orang-orang Afrika yang hendak melarikan diri dari konflik atau kemiskinan yang terjadi di negaranya, dengan harapan dapat menyeberangi Eropa untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.

Menurut data PBB, setidaknya 12.000 orang yang mencapai Italia tahun ini berlayar dari perairan Tunisia, angka yang melonjak tinggi dibandingkan dengan 1.300 orang pada periode yang sama tahun 2022.

Laporan itu sejalan dengan catatan yang dilaporkan Italia pada Sabtu (25/3), yang melaporkan lebih dari 2.000 imigran telah tiba di pulau Lampedusa dalam kurun waktu 24 jam, kedatangan itu merupakan rekor tertinggi yang pernah dicatat negaranya.

Menanggapi lonjakan tersebut, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dan beberapa negara untuk turut membantu Tunisia dengan cepat, untuk menghindari semakin banyak imigran yang akan mencoba mencapai negaranya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya