Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova/Net
Pemberitaan media Barat yang terus menggiring opini negatif tentang niat buruk Rusia di Moldova, dinilai telah merusak hubungan kedua negara tetangga tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan, pada Jumat (24/3).
Tuduhan media Barat yang kerap menyebut Rusia berusaha ikut campur dalam urusan Moldova, dibantah dengan keras oleh Zakharova.
Menurutnya, kampanye media Baratlah yang membuat hubungan Moskow-Chisinau menjadi lebih tegang dari biasanya.
Padahal, kata Zakharova, Rusia sangat terbuka dan tertarik membangun kerja sama yang konstruktif dan pragmatis dengan Moldova.
"Moskow siap bekerja sama dalam hal ini," ujarnya, seperti dimuat Anadolu News.
Meski sudah memiliki niat kerja sama, Zakharova mengaku tidak melihat respon positif Moldova terhadap tawaran tersebut.
"Moskow, bagaimanapun, tidak melihat timbal balik di pihak Chisinau. (Justru yang tampak adalah) sikap kontraproduktif untuk membangkitkan histeria anti-Rusia," tambah Zakharova.
Terakhir, Zakharova menekankan bahwa hubungan Rusia-Moldova bergantung sepenuhnya pada pemerintah Maya Sandu.
Sebab, ia sangat yakin, normalisasi hubungan keduanya akan sangat berguna bagi warga Moldova, terlebih karena ketergantungan mereka terhadap pasokan energi Rusia.
Bulan lalu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuduh Rusia berencana merusak stabilitas politik Moldova.
Badan Intelijen Chisinau juga mengkonfirmasi dugaan Ukraina tentang rencana Moskow untuk menggulingkan pemerintah pro-Uni Eropa.