Berita

Menteri Olahraga Ukraina Vadym Gutzeit/Net

Olahraga

Kemungkinan Izinkan Atlet Rusia Ikut Olimpiade Paris 2024, Ukraina Tuding IOC Lakukan Standar Ganda

SABTU, 25 MARET 2023 | 14:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tudingan miring dialamatkan pemerintah Ukraina kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang kemungkinan akan mengizinkan atlet Rusia dan Belarusia dapat berkompetisi di Paris 2024.

Berbicara pada Jumat (24/3), Menteri Olahraga Ukraina Vadym Gutzeit menuding IOC melakukan standar ganda.

"Apa yang berubah? Tidak ada yang berubah. Awalnya IOC melarang mereka, dan sekarang IOC mencoba mengizinkan mereka berkompetisi," kata Gutzeit, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (25/3).

"Ada standar ganda tertentu," keluhnya.

Pernyataan Gutzeit datang menjelang pertemuan dewan eksekutif IOC di Swiss Selasa mendatang, di mana topik sanksi terhadap atlet Rusia dan Belarusia akan menjadi agenda utama.

Tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu, IOC meminta federasi olahraga untuk melarang keikutsertaan atlet dari Rusia dan sekutunya Belarusia.

Namun, bulan lalu IOC membuka kemungkinan atlet dari negara tersebut berpartisipasi di bawah bendera netral di Paris.

Gutzeit mengatakan bahwa agar hal itu terjadi harus ada "kriteria serius" yang dilampirkan untuk memvalidasi netralitas setiap atlet yang diperbolehkan bertanding.

"Mereka tidak bisa hanya mengatakan 'kami untuk perdamaian' dan hanya itu," kata Gutzeit, yang juga ketua Komite Olimpiade Nasional Ukraina.

“Jika kriterianya sangat lemah, lalu mengapa Rusia diskors tahun lalu?" tanyanya.

Ia kemudian memaparkan bahwa perang Rusia di Ukraina semakin memburuk. Lebih banyak orang Ukraina terbunuh dan lebih banyak wilayah Ukraina diduduki. Ada peringatan serangan udara setiap hari dan kota-kota dibom dan orang-orang terbunuh.

"Kami sama sekali tidak mengerti apa alasan IOC memulai diskusi tentang pencabutan larangan atlet Rusia dan Belarusia," katanya lagi.

Menjelaskan keputusannya, IOC mengatakan Olimpiade tidak dapat mencegah perang dan konflik. Namun, Olimpiade dapat mengilhami untuk memecahkan masalah dengan membangun jembatan.

Gutzeit membantah dengan mengatakan tidak mungkin memisahkan politik dan olahraga, apalagi di saat negaranya sedang diserang.

"Kami tidak memiliki kehidupan di Ukraina, kami tidak memiliki kondisi untuk latihan normal dan persiapan Olimpiade," katanya.

"Pada saat yang sama, Rusia memiliki semua kondisi untuk berlatih dan berkompetisi di dalam negeri. Mereka tidur di malam hari, dan kami tidak," tegas Gutzeit.

IOC mendorong olahraga untuk memungkinkan atlet Rusia dan Belarusia bersaing sebagai netral, tetapi itu tetap menjadi keputusan masing-masing federasi.

Pada Kamis, badan Atletik Dunia mengatakan akan mempertahankan larangannya.

Presiden Atletik Dunia Sebastian Coe mengatakan sanksi itu tampaknya menjadi satu-satunya cara damai untuk mengganggu dan menonaktifkan niat Rusia saat ini.

Langkah Coe mendapat apresiasi dari Gutzeit.

"Saya ingin berterima kasih kepada Sebastian Coe, dan seluruh Dewan Atletik Dunia atas dukungan mereka untuk Ukraina, pengertian dan solidaritas dengan kami tidak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam perbuatan," ujarnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya