Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Bila Tukang Kerupuk Bunuh Rina

SABTU, 25 MARET 2023 | 13:22 WIB | OLEH: DJONO W OESMAN

MOTIF Alimin (27) membunuh Rina (33) di Cileungsi, Bogor, sangat sepele. Mereka tak saling kenal. Ketemu di jalan, Alimin mengepruk kepala Rina, lalu menggorok sampai tewas. HP Rina digondol, dijual laku Rp 150 ribu. Begitu murah nyawa.

Itu diungkap Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin di Mapolres Bogor, Jumat (24/3), beberapa jam setelah Alimin ditangkap tim polisi.  

Iman Imanuddin: "Tersangka kami tangkap saat berjualan kerupuk pada Rabu 21 Maret 2023 di Stasiun Sudimara, Tangerang Selatan, Banten.”

Sehari-hari, Alimin penjual kerupuk Palembang, keliling menjajakan dagangan. Ia buron selama sebulan.

Pembunuhan ini sangat sederhana. Motifnya sepele, proses pembunuhan singkat, tapi pelacakannya butuh hampir sebulan. Kronologi demikian:

Sabtu, 24 Februari 2023 Alimin berjualan kerupuk di sekitar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur. Kerupuk dalam kemasan plastik, disatukan dalam karung plastik besar. Sehari-hari ia menggendong karung plastik itu, jalan kaki, menjajakanmya. Ia cuma menjualkan kerupuk itu milik juragan.

Sekitar pukul 22.00 Alimin didekati seorang pemuda yang tidak dikenal. Tapi satu suku dengan Alimin. Sama-sama asal Palembang. Mereka cepat akrab.

Pemuda itu membawa sebotol miras. Ia menawarkan ke Alimin, minum bersama. Alimin mau. Mereka minum miras bersama di dekat Stasiun Jatinegara. Sampai Alimin mabuk, dan ketiduran di pinggir jalan.

Sekitar sejam kemudian Alimin terbangun. Pemuda tadi menghilang. Sekarung kerupuk hilang. Uang Rp 400 ribu di dalam tas kecil, bakal setoran kerupuk, juga lenyap. Alimin stres.

Dalam kondisi bingung, setengah mabuk, ia nebeng truk menuju Bekasi, tempat juragan kerupuknya. Setelah tiba di Bekasi, ia tidak berani lapor juragan, kehilangan kerupuk dan uang setoran.

Alimin berkelana, nebeng mobil pikap ternyata ke arah Bogor. Tepatnya, berhenti di Cileungsi. Ia jalan kaki tak tentu arah, akhirnya melihat seorang wanita sedang main HP di pinggir jalan yang sepi.

Wanita itu Rina, sedang menunggu pacarnya pulang kerja di sebuah cafe dekat situ. Rina biasa menunggu pacarnya pulang di titik itu. Di depan sebuah toko yang sudah tutup. Dia menunggu sambil memainkan HP.

Alimin tertarik pada HP Rina. Alimin berniat merampasnya. Tapi kalau dirampas langsung, bisa menimbulkan keributan. Bisa mengundang banyak orang.

Kebetulan, Alimin menemukan sebalok kayu. Diambil. Alimin mendekati Rina, yang kaget saat didekati. Tapi, Alimin berusaha sok ramah. Menanyakan arah jalan. Rina menunjuk arah jalan.

Saat Rina lengah, Alimin mengepruk dari belakang. Kena kepala Rina. langsung tumbang.

Tapi ternyata Rina masih berusaha melawan. Alimin punya satu senjata lagi: Cutter yang selalu ia bawa ke mana-mana.

Di saat Rina berusaha bangkit, Alimin menerjang dengan cutter. Kena leher Rina. Menancap dalam. Maka, Alimin sekalian menggorok leher Rina. Darah berhamburan. Rina tumbang lagi. Kali ini tak bergerak lagi.

Alimin mengambil HP, lalu kabur. Jalan kaki ke arah fly over Cileungsi.

Di situ ia dapat tumpangan mobil pikap. Akhirnya Alimin pulang ke kontrakannya di wilayah Tangerang.

Rina ditemukan pertama kali oleh sang pacar. Karena, di titik Rina tumbang itu adalah lokasi biasa Rina menunggu sang pacar. Rina dalam kondisi sekarat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Tapi tak tertolong.

Polisi sulit mengungkap pembunuhan model begini. Antara pelaku dengan korban tidak saling kenal. Dilacak berhari-hari belum terungkap.

Sementara, Alimin sudah menjual HP milik Rina. Laku Rp 150 ribu. Disetorkan kepada juragan kerupuk, tempat kerjanya. Sehingga ia bisa berjualan kerupuk lagi. Keliling jalan kaki lagi, menjajakan dagangan.

Polisi tidak mengungkap ke pers tentang liku-liku pelacakan pembunuh Rina. Tapi, polisi memeriksa beberapa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Berbekal rekaman CCTV itulah polisi tahu profil pelaku.

Setelah hampir sebulan melacak, polisi menangkap Alimin. Sungguh prestasi luar biasa hebat buat penyidik Polres Bogor. Mereka bisa mengidentifikasi pelaku, dan mengejarnya. Padahal, gerakan Alimin sehari-hari sulit diprediksi.

Alimin ditangkap polisi tanpa perlawanan. Diinterogasi awal, ia mengakui pembunuh wanita lalu merampas HP. Bahkan, polisi berhasil menemukan pembeli HP yang dirampok Alimin.

Justru HP itulah petunjuk penting buat polisi dalam proses pelacakan. Kini Alimin ditahan di Polres Bogor. Dikenakan Pasal 338 KUHP, pembunuhan. Juga, dijerat Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan matinya korban.

Di keriuhan Jabodetabek, ada kehidupan kaum urban seperti itu. Seperti yang dilakukan Alimin. Pastinya, warga Jabodetabek tidak tahu, bahkan tak mau tahu, nasib kaum urban. Warga tahu setelah membaca berita di media massa.

Betapa sederhana kejahatan terjadi di Jabodetabek. Alimin panik karena kehilangan Rp 400 ribu dan sekarung kerupuk. Untuk menutupi uang setoran Rp 150 ribu, ia tega membunuh manusia. Dengan cara sederhana dan cepat. Satu nyawa melayang karena alasan sangat sepele.

Polisi hanyalah penjaga pintu terakhir: Memburu dan menangkap penjahat. Tapi tidak ada pihak yang memikirkan, bagaimana caranya mencegah pembunuhan seperti dilakukan si tukang kerupuk itu.

Penulis adalah Wartawan Senior

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya