Berita

Para pengunjuk rasa di dekat pusat pemindahan imigrasi Brook House, London, pada 12 Juni 2022, menentang niat pemerintah Inggris untuk mendeportasi pencari suaka ke Rwanda/Net

Dunia

Pencari Suaka di Inggris Menderita, Tinggal di Penampungan yang Kotor dan Mirip Penjara

SABTU, 25 MARET 2023 | 06:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kondisi para pencari suaka di Inggris dilaporkan banyak yang menderita sakit. Kebanyakan mereka mengidap cacar air dan penyakit lain setelah dipaksa tinggal dalam kondisi sempit di dalam hotel dengan jamur dan lembab.

Hal itu terungkap dalam laporan terbaru badan amal Refugee Action yang berbasis di Inggris pada Kamis (23/3) waktu setempat.

LSM tersebut mengatakan telah mewawancarai seratus pencari suaka di London, Manchester, West Midlands, dan Bradford untuk laporan yang berjudul Hostile Accommodation: How the Asylum System is Cruel By Design.


Berdasarkan hasil wawancara, badan amal menemukan bahwa para pencari suaka mengeluh kekurangan gizi dan masalah kesehatan mental setelah disajikan makanan yang tidak memadai, termasuk roti berjamur, di sebuah hotel di London Barat.

Banyak pencari suaka perempuan yang mengaku mereka tidak dapat menyusui bayinya dalam keadaan kekurangan gizi. Kekhawatiran akan nyawa anak mereka terus membayangi jika mereka tetap tinggal di hotel penampungan.

Sementara yang lainnya mengatakan hotel mereka secara aktif melarang mengambil gambar makanan yang diberikan oleh hotel kepada mereka.

Seorang pencari suaka mengatakan kepada badan amal bahwa staf di hotel itu telah mengancam akan mendeportasi mereka ke Rwanda jika mereka terus mengeluh tentang kondisi hotel.

“Wabah cacar air terjadi, dan semua orang terinfeksi, termasuk saya, yang membuat saya dan anak-anak saya takut,” kata seorang pencari suaka kepada Refugee Action.

“Secara umum, karena kurangnya kebersihan yang layak dan karena ini adalah ruang tertutup, saat kita sembuh dari suatu penyakit, kita dengan mudah tertular penyakit lainnya," katanya.

Kondisi yang sempit, dengan kurangnya privasi dan tinggal di hotel dalam waktu lama, juga menyebabkan banyak orang mengalami masalah kesehatan fisik dan mental.

Sebuah keluarga beranggotakan tujuh orang berbagi dua kamar, dan di kasus lain, sebuah keluarga beranggotakan enam orang telah tinggal di satu kamar selama lebih dari setahun.

Laporan tersebut juga mencatat kurangnya privasi yang diperparah dengan kamar tanpa kunci dan perilaku staf yang memasuki kamar tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Laporan baru ini muncul setelah Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengunjungi Rwanda minggu lalu dalam upaya untuk memperkuat kesepakatan potensial untuk mengirim pencari suaka ke negara Afrika untuk diproses.

Penempatan pencari suaka di hotel telah menjadi isu penting dalam politik Inggris.

Pemerintah telah berjanji untuk mengakhiri praktik tersebut, yang menelan biaya jutaan pound per tahun, di tengah protes terhadap perusahaan yang menampung pencari suaka.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya