Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Minta Upah Naik, Ratusan Ribu Pekerja Transportasi Jerman Gelar Mogok Massal

JUMAT, 24 MARET 2023 | 12:11 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Ratusan ribu pekerja transportasi Jerman menggelar aksi mogok massal untuk menuntut kenaikan upah di tengah inflasi yang melonjak tinggi.

Aksi ini diinisiasi oleh dua serikat pekerja yang diperkirakan akan memicu lumpuhnya aktivitas transportasi publik Jerman pada Senin (27/3).

Mereka yang bergabung termasuk pekerja staf bandara, pelabuhan, kereta api, bus, dan kereta bawah tanah dari serikat Verdi dan EVG.

"Kami pikir akan ada partisipasi luas dalam aksi pemogokan ini, karena pemerintah menutup mata terhadap kesulitan ekonomi para pekerja yang kami wakili," kata kepala serikat Verdi, Frank Werneke dan Kepala EVG Martin Burkert, seperti dikutip Assosiated Press, Kamis (23/3).

Serikat Verdi menuntut kenaikan gaji bulanan sebesar 10,5 persen, sementara serikat EVG menuntut kenaikan 12 persen untuk para pekerjanya.

Namun, sejauh ini sebagian besar perusahaan di sektor publik menolak tuntutan tersebut. Mereka menawarkan kenaikan upah hanya sebesar lima persen dengan skema dua kali pembayaran, satu kali sebesar 1.100 dolar (Rp 16 juta) dan tahun depan sebesar 1.600 dolar (Rp 24 juta).

Menurut perwakilan pengusaha, serikat pekerja telah membuat tuntutan yang tidak masuk akal dan berisiko mengasingkan publik dari transportasi yang lumpuh karena gelombang aksi pemogokan yang terus meningkat.

Menanggapi aksi pemogokan massal ini, operator kereta api Jerman, Deutsche Bahn mengatakan, semua layanan keretanya tidak akan beroperasi pada Senin mendatang. Lembaga itu mengkritik pemogokan sebagai tindakan yang tidak berdasar dan tidak perlu.

"Serikat EVG harus menghadapi tanggung jawabnya dan segera kembali ke meja perundingan," kata Kepala SDM Deutsche Bahn, Martin Seiler.

Sementara pihak asosiasi bandara negara juga mengatakan bahwa layanannya kemungkinan akan terganggu dan sekitar 380.000 pelancongnya akan terpengaruh dalam aksi itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, Jerman yang tengah berjuang melawan inflasi yang mencapai 8,7 persen itu terus mengalami aksi pemogokan massal oleh para pekerjanya, yang merasa kesulitan dengan tingginya biaya hidup di negaranya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

Presiden Prabowo Puji Mentan Amran atas Pengendalian Pertanian yang Sangat Baik

Senin, 03 Februari 2025 | 21:39

Alasan Komisi IX DPR dan Kepala Badan Gizi Nasional Rapat Tertutup

Senin, 03 Februari 2025 | 21:25

Fakta di Balik Aksi Bandar Narkoba yang Ngaku Setor Rp 160 Juta ke Polisi

Senin, 03 Februari 2025 | 21:17

Lima Polisi Bakal Jalani Sidang Etik Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Senin, 03 Februari 2025 | 21:00

Bahlil Jegal Warung Kecil, Rakyat Menderita, Prabowo Dikhianati?

Senin, 03 Februari 2025 | 20:53

Demokrat Soroti Munculnya LPG 3 Kg Warna Pink: Jangan Sampai Kuning Kalah

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Inspeksi Coretax, Airlangga Tak Mau Penerimaan Negara Terganggu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Ketua Umum PB IMSU Apresiasi Agus Andrianto Copot Petugas Korup

Senin, 03 Februari 2025 | 20:43

Brimob Polda Jateng Panen 9 Ton Jagung Dukung Ketahanan Pangan

Senin, 03 Februari 2025 | 20:42

Launching MBG di Jatim, Zulhas Serahkan Gapok untuk Siswa Yatim Piatu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:39

Selengkapnya