Berita

Kepala eksekutif TikTok Shou Zi Chew/Net

Dunia

Kepala Eksekutif TikTok Jamin Aplikasinya Bukan Agen Rahasia China

JUMAT, 24 MARET 2023 | 07:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bertemu sejumlah anggota Kongres AS pada Kamis (23/3), Kepala eksekutif TikTok Shou Zi Chew berusaha meyakinkan para pejabat bahwa aplikasi miliknya bukanlah agen rahasia China.

Di hadapan Komite Energi dan Perdagangan DPR, Chew yang sedang berjuang untuk kelangsungan hidup perusahaan miliknya di AS memastikan bahwa TikTok tidak pernah membagikan data pengguna Amerika dengan pemerintah China.

“Izinkan saya menyatakan ini dengan tegas: ByteDance bukan agen China atau negara lain mana pun,” katanya dalam pidato pembukanya, seperti dikutip dari AFP.

Cathy McMorris Rodgers, ketua panitia yang memimpin pertemuan Kamis tetap ragu dengan pernyataan Chew.

“Kami tidak percaya TikTok akan pernah menganut nilai-nilai Amerika: nilai kebebasan, hak asasi manusia, dan inovasi,” kata McMorris Rodgers di puncak sidang.

Dia menambahkan bahwa China dapat menggunakan aplikasi tersebut sebagai alat untuk memanipulasi Amerika secara keseluruhan.

“TikTok telah berulang kali membutuhkan pengawasan karena lebih banyak manipulasi. Platform Anda harus dilarang," katanya.

Aplikasi milik ByteDance, yang memiliki 150 juta pengguna di AS, dapat dilarang jika pemiliknya di China tidak menjual saham mereka di perusahaan tersebut. RUU bipartisan yang memberikan wewenang kepada pemerintahan Presiden Joe Biden untuk melarang TikTok telah mendapat dukungan Gedung Putih.

Selama sambutannya, Chew menguraikan komitmen yang ingin dibuat TikTok untuk pengguna, termasuk memprioritaskan keamanan pengguna, mem-firewall data AS dari akses asing yang tidak sah, memastikan aplikasi tersebut adalah platform untuk kebebasan berekspresi dan memberikan akses ke pemantau independen.

Pada hari-hari menjelang sidang, TikTok dan Chew berusaha menghilangkan kekhawatiran akan keamanan dan keselamatan. Kepala eksekutif sendiri memposting video di aplikasi yang menjelaskan bagaimana hal itu menguntungkan bisnis kecil.

Beberapa orang di Kongres menentang larangan aplikasi tersebut.

“Mengapa ada histeria dan kepanikan serta penargetan TikTok?” tanya Perwakilan Demokrat Jamaal Bowman pada konferensi pers pada hari Rabu.

“Mari kita lakukan hal yang benar di sini — reformasi media sosial yang komprehensif terkait dengan privasi dan keamanan," katanya.

TikTok juga berusaha menghindari larangan dengan menggembar-gemborkan Project Texas, yang menurut Chew adalah inisiatif yang belum pernah terjadi sebelumnya yang didedikasikan untuk melindungi data pengguna AS dan kepentingan keamanan nasional Amerika.

Proyek ini dirancang untuk merutekan data AS ke server domestik yang dikelola oleh Oracle. Itu akan dikelola oleh karyawan melalui TikTok US Data Security, sebuah entitas independen dari ByteDance yang mempekerjakan 1.500 orang.

Namun McMorris Rodgers menolak Project Texas sebagai skema pemasaran.

“TikTok adalah ancaman besar dari pengaruh asing dalam kehidupan Amerika,” katanya.

Amerika sendiri sudah melarang anggota Kongres dan militer menginstal aplikasi TikTok di perangkat pemerintah. Hampir setengah dari negara bagian AS juga telah melarang aplikasi tersebut di perangkat pemerintah.

Pemerintah barat lainnya, termasuk Uni Eropa dan Kanada, serta Selandia Baru, telah melarang TikTok. Inggris juga telah mengumumkan larangan aplikasi untuk perangkat pemerintah.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya