Berita

Wakil Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Jenderal Torsak Sukwimol menginterogasi tersangka utama dari jaringan penipuan telepon, di provinsi Chon Buri, Thailand, pada 21 Maret 2023/BenarNews

Dunia

Thailand Tangkap Puluhan Anggota Jaringan Penipu Telepon yang Targetkan Lansia AS

KAMIS, 23 MARET 2023 | 15:03 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Polisi Thailand berhasil menangkap puluhan anggota geng yang diduga terlibat dalam jaringan penipuan telepon yang mengincar para lansia di Amerika Serikat (AS).

Dalam pernyataan, polisi mengumumkan 20 tersangka, lima dari India, dan 15 dari negaranya yang ditangkap pada Selasa (21/3) di Chon Buri, dan beberapa provinsi di negaranya, dengan hasil ratusan barang bukti yang telah diamankan.

"Kami menyita 162 buku rekening bank, 61 ponsel, dua mobil, satu pistol, sertifikat tanah dan aset-aset lainnya dalam operasi tersebut," kata polisi setempat dalam pernyataannya, Rabu (22/3).

Dimuat Vietnamplus, penyelidikan itu dimulai sejak tahun lalu, ketika biro FBI AS meminta bantuan kepada polisi Thailand untuk meringkus jaringan penipuan telepon yang sebagian besar berasal dari negaranya, yang mengelabui para lansia di AS, agar mengirim sejumlah uang kepada mereka.

"Ada 72.000 kasus penipuan telepon yang dilaporkan antara tahun 2020 dan 2021 dengan kerugian melebihi 3 miliar dolar (Rp 45 triliun), dan AS meminta bantuan dari Thailand dengan 365 kasus," kata Wakil Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Jenderal Torsak Sukwimol.

Dalam skema penipuan tersebut, para tersangka berpura-pura menjadi petugas penegak hukum AS, dengan memberi tahu para lansia bahwa mereka sedang diselidiki atas dugaan pencucian uang untuk memangsa rasa takut korban, dengan kemudian meminta sejumlah uang agar kasus itu ditutup.

Sementara, dalam beberapa kasus lainya, korban dikirimi tautan yang berisi virus, yang memungkinkan penipu untuk mengambil alih perangkat ponsel yang dimiliki para lansia yang ditargetkan.

Sejauh ini, pihak Thailand sendiri dikabarkan masih terus melakukan investigasi lebih lanjut untuk menangkap lebih banyak kelompok penjahat yang bersarang di negara itu.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya