Kota Srinagar, Jammu dan Kashmir, India/Net
Untuk pertama kalinya, wilayah Jammu dan Kashmir (J&K) akan mendapatkan investasi asing senilai 60 juta dolar atau sebesar Rp 906 miliar dari Emaar Grup asal Dubai.
Hal tersebut diumumkan oleh perusahaan asing itu dalam pertemuan puncak investasi di Srinagar, dan diungkapkan ke publik oleh pemerintah pekan lalu, Minggu (19/3).
Rencananya, kucuran dana itu akan digunakan oleh Emaar Group untuk membangun kompleks pusat perbelanjaan dan perkantoran besar di Srinagar, ibu kota Himalaya, yang akan membantu memberikan banyak lowongan pekerjaan di wilayah itu.
“Ini adalah awal, kita harus menginspirasi orang, orang harus bercita-cita untuk mengikuti kita. Ini adalah mal luas dengan 500 toko dan akan menghasilkan sekitar 7.000 hingga 8.000 pekerjaan," kata CEO Emaar Properties, Amit Jain, setelah upacara peletakan batu pertama untuk "Mall of Srinagar", seperti dikutip dari
Reuters.Menanggapi investasi dari perusahaan besar yang pernah mendirikan menara tertinggi di dunia Burj Khalifa itu, pejabat tinggi Srinagar, Manoj Sinha, menyambut baik investasi ini. Ia mengatakan proyek tersebut dapat menanamkan kepercayaan pada investor asing lainnya dan akan meningkatkan perekonomian kawasan.
Sebelum Emaar Group tertarik berinvestasi di wilayah tersebut, pemerintah Kashmir telah lama mencoba merayu investor domestik dan asing. Namun usaha itu tidak kunjung berhasil, karena wilayah J&K dianggap tidak aman atas banyaknya kasus pemberontakan dan terorisme yang kerap terjadi.
Saat ini, wilayah yang diperebutkan Pakistan dan India itu terus melihat kemajuannya dalam bidang pariwisata dan ekonomi, berkat dana investasi yang dikucurkan dari perusahaan Dubai.