Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Pertahankan RUU Reformasi Pensiun, Macron Mengaku Siap Tidak Populer Demi Negara

KAMIS, 23 MARET 2023 | 08:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Meskipun sudah mendapat banyak penentangan, Presiden Prancis Emmanuel Macron tetap mempertahankan keputusannya untuk mendukung undang-undang reformasi pensiun yang kontroversial.

Hal itu diungkapkan Macron dalam pidato publik pertamanya pada Rabu (22/3), sejak mendorong langkah itu tanpa persetujuan anggota parlemen. Dia mengatakan langkah itu telah ditunda terlalu lama oleh para pendahulunya.

Dalam pernyataannya, Macron bersikukuh pada keputusan untuk meningkatkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun, menegaskan satu-satunya kesalahan yang dia buat adalah gagal meyakinkan orang tentang manfaatnya.

“Saat saya mulai bekerja, ada sepuluh juta pensiunan; hari ini ada 17 juta, dan tahun 2030 akan ada 20 juta,” kata Macron, dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari AFP, Kamis (23/3).

"Apakah menurutmu kita bisa melanjutkan dengan aturan yang sama?" tanyanya.

Dalam pernyataannya Macron juga sempat mengkritik para pendahulunya yang menunda undang-undang tersebut.

“Apakah menurut Anda saya menikmati melakukan reformasi ini? Tidak,” kata Macron.

Ia mengungkapkan, tidak banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan neraca. Reformasi yang usungnya itu  bukanlah kemewahan atau kesenangan, menurutnya, melainkan kebutuhan negara.

Macron pun pasrah jika langkahnya membuat banyak orang tidak menyukainya lagi.

"Jika saya harus memikul ketidakpopuleran hari ini, saya memikulnya," tegas Macron.

Macron juga menepis tuduhan lawan-lawannya yang mengatakan bahwa dia tidak demokratis karena mendorong undang-undang tanpa persetujuan penuh parlemen, menggunakan Pasal 49.3 konstitusi Prancis.

Sebaliknya, dia menuduh pengunjuk rasa yang sebenarnya tidak demokratis, mengecam kerusuhan hebat yang mencengkeram negara. Namun demikian, dia mengungkapkan rasa hormat untuk serikat buruh yang mempertahankan sudut pandang mereka.

“Ketika kelompok, seperti yang mereka lakukan minggu ini, menggunakan kekerasan tanpa aturan apa pun karena mereka tidak senang dengan sesuatu, maka itu bukan lagi demokrasi,” kata Macron.

Aksi protes pecah di ibu kota Prancis ketika Senat meloloskan RUU reformasi pensiun, menyebabkan gangguan pada keamanan publik serta tutupnya akses transportasi dengan banyak buruh bergabung dalam mogok massal.

Pemogokan juga berdampak pada kebersihan kota, di mana para petugas kebersihan tidak lagi mengangkut kantong-kantong sampah, hingga tumpukkannya melebihi dua meter di sepanjang jalan-jalan ibu kota.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya