Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Rencanakan Demonstrasi Skala Besar, Oposisi Afrika Selatan Alami Tindakan Intimidasi dari Aparat

SENIN, 20 MARET 2023 | 19:28 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sejumlah tokoh dari partai oposisi Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF) mengalami intimidasi dari aparat keamanan Afrika Selatan pada Senin (20/3), beberapa jam sebelum demonstrasi digelar.

Menurut pernyataan dari EFF yang merencanakan demonstrasi skala besar atau yang disebut penutupan nasional ini, aksi itu diperkirakan terhambat, karena adanya tindakan intimidasi dari aparat.

Dalam pernyataannya, EFF mengklaim bahwa terjadi penggerebekan, penggeledahan, dan penyitaan ilegal yang dilakukan aparat di rumah para anggotanya di wilayah Soweto dan Alexandra.


"Kami prihatin dengan beberapa laporan yang kami terima tentang intimidasi. Petugas penegak hukum pergi dari pintu ke pintu tanpa surat perintah, menggeledah beberapa rumah anggota kami, dan menanyakan siapa (yang akan) memimpin protes itu. Itu tidak bisa diterima," kata juru bicara nasional EFF Sinawo Tambo.

Sebelumnya, partai oposisi terbesar kedua di Afrika Selatan ini berencana untuk melakukan aksi unjuk rasa terbesarnya, untuk menuntut pengunduran diri Presiden Cyril Ramaphosa, karena lelah dengan pemadaman listrik setiap hari, maraknya korupsi, dan mundurnya ekonomi negara itu.

Akan tetapi, dalam mencegah aksi tersebut, aparat keamanan dituduh telah meluncurkan tindakan intimidasi dengan menggerebek, menangkap, dan melecehkan tokoh oposisi untuk membatalkan aksi tersebut.

Namun, dalam menanggapi serangan itu, anggota Parlemen EFF, Mbuyiseni Ndlozi sendiri menyatakan tidak akan mundur dalam aksi itu, untuk memperjuangkan hak-hak rakyat.

"Kami masih di atas (tidak akan goyah). Mereka memiliki senjata dan militer di pihak mereka. (Tapi) kami memiliki keyakinan," katanya, dalam cuitan di Twitter, dimuat Pindura News.

Sejauh ini, pihak kepolisian negara belum membuka suara terkait tuduhan intimidasi yang dilakukan anggotanya, kepada para anggota oposisi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya