Berita

Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid/RMOL

Politik

Jawab Kebutuhan Energi, Nusron Usul Pupuk Indonesia Produksi Blue Amonia

SENIN, 20 MARET 2023 | 14:54 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Untuk menjawab kebutuhan energi PT Pupuk Indonesia diusulkan memproduksi blue amonia. Sebab, saat ini PT Pupuk Indonesia hanya memproduksi pupuk dan amonia urea yang masuk dalam klaster pangan.

Usulan itu disampaikan anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid saat rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Senin (21/3).

Nusron berharap, Pupuk Indonesia dapat memproduksi blue amonia untuk kepentingan energi karena lebih banyak menghasilkan nilai tambah. Selain itu, secara ekonomi gas jauh lebih menguntungkan, dibandingkan dibuat amonia urea dan pupuk.


"Tapi dengan catatan produksi pupuk untuk menopang ketahanan pangan tetap harus dijaga," demikian Nusron Wahid Senin (21/3).

Wakil Ketua Umum PBNU itu menjelaskan, ketahanan pangan tetap terjaga, namun demikian transformasi amonia urea menuju blue amonia tetap berjalan. Secara teknis, Nusron mengusulkan PT Pupuk Indonesia mengembangkan konsep nano fertelizer.

"Nano fertilizer pupuknya lebih hemat, hasilnya lebih bagus. Gasnya bisa lebih optimal digunakan untuk kepentingan blue amonia untuk menopang kepentingan green and blue energy," kata Nusron

Pandangan Politisi Golkar ini, Indonesia dan dunia sedang menghadapi transisi energi menuju dekarbonisasi.

Atas dasar itu, PT Pupuk Indonesia sebagai salah satu BUMN harus turut berkontribusi merealisasikan hal itu. Tambah Nusron, dengan energi yang aman dan bersih dari fosil menunjukkan komitmen Indonesia terhadap energi terbarukan berbasis dekarbonisasi.

Nusron mencatat, saat ini PT Pupuk Indonesia memproduksi urea dan NPK sebanyak 15 juta ton per tahun. Selain itu, PT Pupuk Indonesia juga sedang membangun dua pabrik amonia di Aceh dan Bintuni Papua Barat.

"Daripada gas diekspor mentah. Memang harus dilakukan hilirasi. Ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat karena multiplier effect ekonomi yang tinggi dari industri petrokimia," kata Nusron.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya