Berita

Presiden Korea Utara, Kim Jong Un/Net

Dunia

Korut Kritik PBB yang Terlalu Tunduk pada AS

SENIN, 20 MARET 2023 | 14:37 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pertemuan tertutup yang dilakukan Dewan Keamanan PBB untuk membahas masalah HAM Korea Utara, telah memantik kritikan tajam dari negara sosialis tersebut.

Misi Tetap Korea Utara untuk PBB dalam sebuah pernyataan pada Minggu (19/3), menyebut pertemuan yang berlangsung pada Jumat (17/3) itu digunakan AS untuk melawan Pyongyang lewat pelanggaran HAM yang jelas tidak terbukti

"Korea Utara dengan tegas mencela dan menolak pertemuan yang telah melukai martabat dan kedaulatan Korea Utara," ungkap pernyataan tersebut, seperti dimuat KCNA.

Sejalan dengan itu, Direktur Jenderal Departemen Organisasi Internasional Korea Utara Jo Chol Su mengatakan, jika AS sangat mengkhawatirkan isu HAM Pyongyang, harusnya negara Barat itu berkaca pada diri sendiri terlebih dahulu.

Menurut Chol Su, AS harus lebih dulu diadili oleh komunitas internasional atas pelanggaran hak asasi manusia karena membuat puluhan juta orang kulit berwarna berada di bawah tekanan polisi.

Bersamaan dengan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Kim Son Gyong juga mengkritik keras perilaku Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres justru memantik ketegangan di kawasan menjadi lebih intens.

"Saya mengecam keras perilaku Sekretaris Jenderal PBB Guterres yang menambah bahan bakar ke dalam api, daripada membantu meredakan ketegangan di semenanjung Korea dan kawasan," kata Menlu.

Ia menilai prasangka buruk yang terus dilontarkan Guterres tentang uji coba rudal ICBM, merepresentasikan kurangnya pemahaman terhadap Korea Utara dan tunduknya PBB terhadap AS.   

"Alih-alih bertindak sebagaimana layaknya ketua PBB, Sekretaris Jenderal Guterres malah bertindak seperti pecundang Departemen Luar Negeri AS," tegas Menlu.

Menurut Menlu, Sekjen PBB lebih baik diam untuk meredakan ketegangan daripada ikut campur dalam masalah semenanjung Korea seperti sekarang.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya