Berita

Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan/RMOLJabar

Nusantara

Harta Kekayaannya Menyusut, Ini Penjelasan Bupati Bandung Barat

MINGGU, 19 MARET 2023 | 03:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan membenarkan soal kabar yang menyebutkan adanya keterlambatan pencairan tunjangan kinerja (Tukin) dan dana operasional kepala daerah dari pemerintahan pusat.

"Bukan hanya Tukin, operasional kepala daerah juga sama semuanya ya, itu bukan terkendala dari sisi kas kita, tapi karena memang sistem dari kementeriannya belum beres," ungkap Hengky usai menghadiri Rapat Kerja PWI KBB Tahun 2023, Sabtu (18/3).

Diakui Hengky, dirinya tidak begitu mengetahui secara pasti mekanisme terkait Tukin dan dana operasional kepala daerah melalui sistem tata kelola pemerintahan pusat. Karena anggaran tersebut bukan berasal dari Kas Pemda KBB.

"Sistemnya apakah belum diinput sehingga semua Tukin pada telat semua. Dasar untuk menginput Tukin harus ini-ini, tapi karena sistem di pusatnya juga masih belum lancar sehingga semuanya mengalami (keterlambatan pencairan Tukin). Jadi  bukan hanya ASN, kami juga (kepala daerah)," bebernya.

Sebagai kepala daerah, dia menjelaskan, pada hari libur pun, dirinya masih kerap disibukan dengan berbagai aktivitas seperti menghadiri undangan. Sehingga harus merogoh dana dari saku sendiri ketika menghadiri undangan tersebut.

"Bupati juga kan perlu nyecep, ya. Itu juga biasanya dari operasional ya, tapi itu pun belum cair karena sistem tadi yang belum beres," ujarnya.

Disinggung soal Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Hengky menerangkan, nilai Kekayaannya mengalami penyusutan secara drastis. Padahal pada 2018 lalu, harta kekayaannya sebanyak Rp 11.644.940.416.

"Sebenarnya nilainya saja yang berbeda, jadi gini, dulu saya punya rumah di Jakarta (Pejaten, Jakarta Selatan) yang kemarin yang sempat saya tawarkan untuk tempat Covid-19. Dulu kalau melihat pasaran di Pejaten dengan luas tanah (316 meter persegi) seperti itu, itu sekitar Rp 12 miliar," tuturnya.

"Pernah ada yang nawar Rp 9 miliar tidak saya lepas sehingga, di LHKPN kita tulisnya Rp 9 miliar lah gitu," jelasnya.

Dikarenakan rumah miliknya di Pejaten tidak ada yang mengurus, dia menuturkan, dirinya pun memutuskan menjual cepat rumah tersebut dan dibeli seseorang dengan harga Rp 5 miliar yang sangat jauh dari harga seharusnya.

"Dari awal menjabat, KTP saya sudah Bandung Barat. Nah, makanya daripada rumah makin jelek (rumah dijual cepat), nah mungkin penyusutan itu juga berdampak," katanya.

Selain penyusutan dari harta kekayaan berupa tanah dan bangunan, dia mengutarakan, tabungannya pun turut menyusut miliaran rupiah setelah mengadakan kompetisi HK Cup 2023.

"HK Cup ini pendaftarannya gratis, Pak Gubernur (Ridwan Kamil) hadir kan, itu ada 500 peserta tuh karena gratis, dan saya bikin saja. Tapi ternyata setelah dihitung-hitung Rp 1 miliar lebih habisnya. Mulai dari lapangan, wasit, hadiah, nah, itu kan semua (dana) pribadi ya, dan kita sampaikan apa adanya, tabungan berkurang ini berkurang," tandasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya