Berita

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva/Net

Dunia

Lula da Silva Kunjungi Xi Jinping Pekan Depan, Pengamat: Kekuatan China-Brazil akan Saling Melengkapi

SABTU, 18 MARET 2023 | 10:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peningkatan kerja sama ekonomi diperkirakan akan jadi agenda utama Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva selama kunjungannya ke China yang dijadwalkan berlangsung pekan depan.

Kementerian Luar Negeri China mengumumkan pada Jumat (17/3) bahwa Lula datang atas undangan Presiden China Xi Jinping.

"Lula akan mengunjungi China dari 26 hingga 31 Maret," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying, seperti dikutip dari Global Times.

Para ahli mencatat bahwa peningkatan kerja sama antara China dan Brasil akan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat internasional dalam pemulihan ekonomi di era pasca pandemi.  

"Kerja sama ekonomi antara China dan Brasil akan menjadi salah satu topik utama yang akan dibahas selama kunjungannya," kata Pan Deng, direktur eksekutif Pusat Hukum Wilayah Amerika Latin dan Karibia Universitas Ilmu Politik dan Hukum China.

“Saling komunikasi dan peningkatan ekonomi sangat penting untuk membentuk kembali dan meningkatkan kepercayaan pada tatanan ekonomi internasional secara keseluruhan di era pasca pandemi,” ujarnya.

Lula disumpah sebagai presiden Brasil untuk ketiga kalinya pada Januari.

Para ahli memperkirakan bahwa di bawah kepresidenan politisi veteran sayap kiri, yang juga merupakan teman lama China itu, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Brasil akan semakin diperdalam, yang akan membantu meringankan kesulitan Brasil akibat inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang rendah.

Mereka mengatakan, rasa saling percaya antara China dan Brasil pada kerja sama bilateral di bawah kerangka BRICS blok pasar berkembang, serta kerja sama ekonomi dan perdagangan, perlindungan lingkungan, ekonomi hijau, dan bidang lainnya diharapkan dapat dibawa ke tingkat yang lebih tinggi.

"Brasil adalah kekuatan besar yang bertanggung jawab dan kekuatan baru yang memiliki tujuan yang sama, fase pembangunan yang serupa, dan struktur ekonomi yang saling melengkapi dengan China," kata Pan.

"Kembalinya Lula dengan penuh kemenangan ke kursi kepresidenan Brasil telah membawa hubungan China-Brasil ke jalur yang benar, yang sebelumnya mengalami penundaan. Dapat diramalkan bahwa hubungan bilateral kedua negara akan ditingkatkan, menembus rintangan dan menuju ke jalan yang lebih cerah," ujarnya.

Pan menilai, hubungan perdagangan antara China dan Brasil sangat saling melengkapi, di mana Brasil memiliki keunggulan dalam memproduksi produk pertanian dan China memiliki produk yang memenuhi kebutuhan Brasil untuk meningkatkan mata pencaharian.

China dan Brazil, kata Pan, sependapat dalam menyepakati manfaat besar teknologi bagi pembangunan nasional, sehingga akan banyak kerja sama antara kedua negara di bidang ini, terutama penerapan internet, penerbangan sipil, dan energi baru.

“Gabungan tangan antara China dan Brasil dalam kerja sama teknologi akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mata pencaharian masyarakat di seluruh dunia, dan akan melihat negara-negara berkembang memberikan kontribusi dalam hal ini,” ujarnya.

Volume perdagangan bilateral antara China dan Brasil pada tahun 2022 mencapai sekitar 171,5 miliar dolar AS. Ini menunjukkan peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 4,9 persen, menurut Bea Cukai China.  

Produk utama yang diimpor China dari Brasil pada tahun 2022 antara lain pasir besi dan kedelai, sedangkan produk utama China yang diekspor ke Brasil di antaranya peralatan mesin, komputer dan peralatan komunikasi serta kendaraan pengangkut.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya