Berita

Ilustrasi/Net

Olahraga

Menyusul Jerman, Polandia akan Batalkan Piala Dunia Anggar setelah FIE Izinkan Atlet Rusia berpartisipasi

SABTU, 18 MARET 2023 | 06:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Status atlet anggar dari Rusia dan Belarusia di panggung Piala Dunia di Poznan Polandia masih terkatung-katung.

Federasi Anggar Polandia (PFF) mengatakan, mereka masih menunggu penjelasan Federasi Anggar Internasional (FIE) mengenai potensi partisipasi atlet dari dua negara itu di ajang yang akan berlangsung pada  21 dan 23 April mendatang.

"Kami sedang menunggu interpretasi resmi dari resolusi yang diadopsi di Kongres Luar Biasa FIE, antara lain, menentukan netralitas pesaing yang diterima dalam kompetisi," kata juru bicara PFF kepada kantor berita TASS, Jumat (17/3).

Pekan lalu, Kongres Luar Biasa, FIE mengumumkan keputusannya untuk mengizinkan atlet yang mewakili Rusia dan Belarusia berpartisipasi dalam turnamen internasional resmi FIE dengan status netral.

Namun, keputusan FIE itu terganjal dengan aturan yang dikeluarkan pemerintah Polandia. Pada 14 Maret, konsulat jenderal Polandia di Moskow menyatakan bahwa pemain anggar Rusia saat ini tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan visa masuk Polandia.

Juru bicara mengatakan, mereka membutuhkan penjelasan lebih rinci dari FIE terkait hal tersebut yang diperlukan untuk presentasi kepada otoritas Polandia yang memutuskan pemberian visa masuk.

"Saya mengkonfirmasi bahwa kami siap menjadi tuan rumah Piala Dunia di Poznan. Namun, keputusan apa pun hanya dapat dibuat setelah menerima klarifikasi yang sesuai dan diperlukan dari FIE terkait masalah yang timbul dari keputusan Kongres Luar Biasa," katanya, menambahkan bahwa PFF tidak mengecualikan pengunduran diri dari penyelenggaraan Piala Dunia di Poznan.

Pada 28 Februari 2022, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan rekomendasi kepada federasi olahraga internasional untuk melarang atlet dari Rusia dan Belarusia mengambil bagian dalam turnamen internasional, dengan alasan operasi militer khusus Moskow di Ukraina.

Mengikuti rekomendasi IOC pada akhir Februari 2022, mayoritas federasi olahraga global memutuskan untuk melarang atlet dari Rusia dan Belarusia dari semua turnamen olahraga internasional, seperti dikutip dari Nasdaq.

Namun, pada 25 Januari 2023, Dewan Eksekutif IOC telah  mengajukan proposal untuk mengizinkan atlet individu dari Rusia dan Belarusia untuk ambil bagian dalam turnamen olahraga internasional, tetapi hanya dalam kondisi tertentu.

Atlet dari negara yang bersangkutan tidak boleh "aktif mendukung" operasi militer khusus Rusia di Ukraina dan harus bertanding dengan status netral.

Menyusul keputusan FIE untuk mengijinkan atlet Rusia dan Belarusia, Federasi Anggar Jerman mengumumkan pada 16 Maret bahwa mereka akan mundur dari penyelenggaraan salah satu turnamen Piala Dunia FIE.

Presiden Federasi Anggar Jerman (DFB) Claudia Bokel mengatakan, mereka mundur karena keputusan FIE "memicu diskusi panas baik secara internal maupun eksternal" dengan mengizinkan atlet dari Rusia dan Belarusia untuk berkompetisi.

Menurutnya, Komite Eksekutif DFB telah menyimpulkan bahwa Piala Dunia yang direncanakan berlangsung di Tauberbischofsheim itu tidak dapat berlangsung sesuai jadwal dari 5 hingga 7 Mei di bawah ketentuan yang disyaratkan oleh FIE.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya