Berita

Suasana Aksi Aliansi Masyarakat Gugat Aqua (AMGA) di depan pabrik PT Tirta Investama (Aqua) di Klaten, Jumat (17/3)/Ist

Nusantara

Tidak Menyejahterakan, Pabrik Aqua di Klaten Didemo Warga

JUMAT, 17 MARET 2023 | 23:49 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ratusan warga masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Gugat Aqua (AMGA) kembali menggelar aksi di depan pabrik Aqua Danone (PT Tirta Investama) di Desa Wangen, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (17/3).

Sekitar 500an warga tersebut menuntut dampak positif kehadiran PT Tirta Investama bagi masyarakat di Kecamatan Polanharjo, Klaten.

AMGA menyebut kehadiran PT Tirta Investama (Aqua) tidak memberikan dampak pada kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah perusahaan penghasil produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bermerek Aqua tersebut.

“Investasi harus mensejahterakan masyarakat, terutama masyarakat yang berada dalam ring satu terdampak. Salah satu caranya dengan melibatkan pengusaha-pengusaha lokal sebagai mitra,” kata Ketua AMGA Mukti Wibowo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat malam (17/3).

Berdasarkan catatan AMGA, sumur pertama Aqua di wilayah tersebut sudah mengambil air berkisar hingga 60 liter per detik sejak tahun 2003. Sementara sumur kedua diprediksi mampu mengambil 45 liter per detik. Padahal, menurut AMGA, sumur kedua tersebut diduga belum mengantongi izin operasional formal.

“Pengusahaan air PT Tirta Investama ini seharusnya memiliki kejelasan perijinan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas dia.

Mukti Wibowo menjelaskan saat ini secara faktual daya tahan perekonomian masyarakat di ring satu terdampak pabrik Aqua, terus mengalami penurunan lantaran adanya dugaan praktik monopoli bisnis di dalam pengelolaan manajemen Aqua. Masyarakat ring satu terdampak, ungkapnya, hanya dijadikan buruh oleh PT Tirta Investama.

"Pengusaha-pengusaha lokal tidak diberi peran. Hanya dijadikan sebagai penonton saja," tegas Mukti waktu ditemui di sela-sela aksi.

Sementara itu, Sekretaris AMGA, Abdullah Ihsan mengatakan PT Tirta Investama memaksa praktik over dimensi dan over loading  alias Odol atas truk dan armada pengangkut botol aqua di jalan klas III C yang dilalui di wilayah penduduk. Menurutnya, tindakan tersebut akhirnya mengakibatkan bahaya lalu lintas yang mengancam warga Klaten setiap waktu.

"Getaran truck trailer, dan sempitnya jalan mengancam pengguna jalan, anak anak sekolah dan masyarakat umum. Truk pengangkut galon aqua semestinya tunduk dan tertib dengan sesuai aturan kelas jalan," terang Abdullah.

Abdullah Ihsan menambahkan, dampak lain keberadaan Aqua adalah produksi pertanian yang cenderung terus menurun. Salah satu faktor penyebabnya adalah kebutuhan air untuk irigasi pertanian yang berkurang lantaran merosotnya suplai air dari sumber mata air Umbul Sigedang dan Umbul Kapilaler. Abdullah pun menyebut kedua sumur Aqua berada di dekat kedua sumber mata air ini.

“Eksplorasi air semestinya dapat dipertanggungjawabkan dan tidak menganggu kebutuhan air warga,” ujarnya.

AMGA pun menuntut dilakukannya evaluasi menyeluruh atas proyek privatisasi air yang dilakukan PT TIV Aqua Danone. AMGA menegaskan jika tuntutan tersebut tidak dilaksanakan, maka sebaiknya pabrik Aqua Danone di Klaten ditutup dan proyek tersebut dapat diarahkan untuk divestasi air bagi rakyat Klaten.

“AMGA kembali menuntut 90 persen pekerjaan di dalam PT Tirta Investama bisa melibatkan masyarakat lokal,” tutur Mukti.



Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya