Sebanyak 220 rudal jelajah Tomahawk siap didatangkan Australia dalam kesepakatan pembelian senilai lebih dari 895 juta dolar AS, atau senilai 13,7 triliun rupiah, dengan Amerika Serikat.
Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan tersebut, tetapi kesepakatan itu masih harus disetujui kongres.
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengkonfirmasi kesepakatan tersebut dalam sebuah wawancara pada Jumat pagi (17/3) waktu setempat.
“Kami bekerja dengan AS untuk memiliki lebih banyak kemampuan rudal karena itu adalah bagian yang sangat penting dari apa yang perlu kami lakukan, yaitu memiliki kemampuan proyeksi yang lebih besar,†kata Marles, seperti dikutip dari
9News.“Itulah inti dari apa yang kami lakukan dengan kapal selam, tentu saja, tetapi memastikan kami memiliki rudal serang jarak jauh adalah kemampuan yang sangat penting bagi negara," katanya.
Ini menjadi upaya Australia menjangkau lebih jauh ke luar wilayah pantainya sekaligus menjaga keamanan Australia.
Kesepakatan itu akan mencakup hingga 200 Tomahawk Block V All Up Rounds dan hingga 20 Tomahawk Block IV All Up Rounds, menurut Departemen Kerjasama Keamanan Pertahanan AS.
Rudal ini memiliki jangkauan operasional lebih dari 1600 kilometer dan memiliki kapasitas untuk berkeliaran di medan perang sebelum memilih target.
Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan Australia merupakan salah satu sekutu terpenting AS di Pasifik Barat.
Lokasi strategis dari kekuatan politik dan ekonomi memberikan kontribusi yang signifikan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas ekonomi di kawasan.
"Sangat penting bagi AS untuk membantu sekutu kami dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap," kata Departemen itu.