Berita

Salah satu pengunjuk rasa Israel membawa spanduk bertuliskan "Jangan Kembali" yang ditujukan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang sedang melakukan kunjungan kerjanya ke Berlin/Net

Dunia

Protes Berlanjut di Israel Setelah Netanyahu Tolak Proposal Kompromi

KAMIS, 16 MARET 2023 | 21:50 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Protes terus berlanjut di Israel, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak proposal kompromi dari Presiden Isaac Herzog yang mengupayakan peredaan krisis di negaranya.

Dalam proposalnya, Presiden Isaac mengusulkan cara baru dalam menunjuk hakim, melalui sebuah komite yang terdiri dari tiga menteri, ketua pengadilan tinggi, dua hakim dan dua pegawai negeri yang akan disepakati oleh Ketua Mahkamah Agung dan Menteri Kehakiman.

Akan tetapi, Netanyahu tetap kepada pendiriannya yang ingin merombak sistem peradilan negaranya itu, dan menolak usulan dari presiden itu, yang kembali memicu aksi protes.

"Bagian penting dari usulan yang disampaikan (presiden) hanya melanggengkan kondisi yang ada dan tidak akan menghasilkan keseimbangan bagi pemerintah Israel. Inilah kenyataan pahitnya," kata Netanyahu dalam cuitannya di Twitter.

Berdasarkan laporan Aljazeera, Netanyahu menginginkan pemerintah memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam menunjuk hakim di negaranya. Perombakan itu bertujuan untuk mengawasi komite yang mereka pilih sendiri, dan membatasi hak Mahkamah Agung dalam membatalkan undang-undang, yang membuat masyarakat Israel marah dan menganggap bahwa Netanyahu akan membawa negara itu ke arah otoritarianismenya.

Penolakan usulan Presiden Isaac itu lantas memicu aksi unjuk rasa yang kembali terjadi pada Kamis (16/3), dengan para demonstran menarik garis merah di jalan-jalan menuju Mahkamah Agung negara itu, dan memblokir beberapa jalur-jalur pelayaran di lepas pantai kota utara Haifa.

Menanggapi demo tersebut, Presiden Isaac mengatakan Israel tengah berada di kedalaman krisisnya, dan ia akan mengerahkan upayanya untuk mencegah terjadinya perang saudara.

“Saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Sebagian besar rakyat Israel menginginkan rencana yang akan membawa keadilan dan perdamaian,” katanya.

Sementara itu, dalam merespons gelombang protes, Netanyahu sendiri mengatakan akan mempersingkat kunjungan kerjanya ke Berlin dan pulang pada Kamis ini, lebih awal dari yang direncanakan pada Jumat.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Sri Mulyani Cuma Senyum Saat Ditanya Isu Mundur

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:35

Guru Besar Unhas Marthen Napang Divonis 1 Tahun Penjara

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:25

Tolak Wacana Reposisi Polri, GPK: Ini Pengkhiatan Reformasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:19

Skema Kopdes Merah Putih Logistik Kawinkan Program Tol Laut

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:17

Klarifikasi UI: Bahlil Belum Lulus!

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:59

Danantara Tepis Resesi, IHSG Kampiun Asia

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:47

Biadab, Mantan Kapolres Ngada Bayar Rp3 Juta Buat Cabuli Bocah

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:23

Prabowo-Sri Mulyani Bukber

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:17

Menag: Tambah Kuota Haji Gampang, Masalahnya Kita Siap Enggak?

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:53

75 Tahun Kemitraan, Indonesia-Rumania Luncurkan Logo dan Forum Pariwisata

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:52

Selengkapnya