Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Saling Tuding Soal Jatuhnya Drone AS di Laut Hitam, Washington dan Moskow Makin Tegang

KAMIS, 16 MARET 2023 | 09:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksi saling klaim antara Moskow dan Washington terus berlanjut menyusul jatuhnya drone militer AS MQ-9 Reaper setelah ditabrak pesawat tempur Rusia di Laut Hitam.

Kremlin mengatakan penerbangan itu sekali lagi membuktikan bahwa Washington terlibat langsung dalam pertempuran di Ukraina dan menambahkan bahwa Moskow akan berusaha memulihkan reruntuhan pesawat tak berawak itu dari Laut Hitam.

Namun, para pejabat AS mengatakan insiden itu menunjukkan perilaku agresif Rusia dan mengundang risiko. AS akan terus melanjutkan pengawasan mereka.


Rusia telah lama menyuarakan keprihatinan tentang penerbangan pengintaian AS di dekat perbatasannya. Insiden Selasa (13/3) menandakan peningkatan kesiapan Moskow atas ketegangan antara dua kekuatan nuklir.

Menyusul insiden tersebut, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan timpalannya dari Rusia, Sergei Shoigu, pada Rabu untuk pertama kalinya dalam lima bulan.

Austin mengatakan insiden itu adalah bagian dari pola tindakan agresif, berisiko dan tidak aman oleh pilot Rusia di wilayah udara internasional.  

"Penting bahwa kekuatan besar menjadi model transparansi dan komunikasi, dan Amerika Serikat akan terus terbang dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," kata Austin, seperti dikutip dari AP, Kamis (15/4).

Shoigu kemudian mengatakan bahwa AS telah memprovokasi insiden tersebut dengan mengabaikan pembatasan penerbangan yang diberlakukan Kremlin.

"Tindakan AS seperti itu penuh dengan eskalasi situasi di wilayah Laut Hitam," kata Shoigu, menambahkan bahwa Rusia akan menanggapi semua provokasi dengan cara yang sama.

Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengatakan dalam sambutannya di televisi bahwa insiden pesawat tak berawak itu adalah "konfirmasi lain" atas keterlibatan langsung AS dalam konflik Ukraina.

Orang kepercayaan Presiden Vladimir Putin itu juga mengatakan Rusia akan mencari puing-puing drone yang jatuh.

"Saya tidak tahu apakah kami dapat memulihkannya atau tidak, tetapi kami pasti harus melakukannya," katanya.

Pejabat AS mengkonfirmasi bahwa Rusia telah mengirim kapal untuk mencoba mencari reruntuhan, yang kemungkinan terendam sedalam 1200 - 1500 meter.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya