Presiden Vladimir Putin menerima kunjungan Presiden Bashar al-Assad di Moskow, Rabu 15 Maret 2023/Net
Rusia menjamu pemimpin Suriah Bashar al-Assad yang tiba di Kremlin pada Rabu (15/3). Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pertemuan membahas pembangunan kembali Suriah setelah perang saudara yang menghancurkan dan memperbaiki hubungan Damaskus dengan Turki.
“Pemimpin Suriah dan Rusia membahas hubungan bilateral dua negara, kemudian kerja sama penyelesaian Suriah, dengan penekanan pada kedaulatan absolut dan integritas teritorial negara,†jelaskan Peskov, seperti dikutip dari The Monitor.
Pertemuan keduanya dimulai pada pukul lima sore waktu Moskow dan berlangsung selama tiga jam.
Dikutip dari laman resmi Kremlin, Putin mengungkapkan bahwa ia senang menerima kunjungan Assad. Terlebih bahwa saat ini hubungan bilateral Rusia dengan Suriah telah menginjak tahun ke-80. Selama itu pula hubungan dalam berbagai bidang menunjukkan kemajuan.
Hubungan kedua negara bagai saudara yang tak terpisahkan. Rusia sejauh ini selalu mendukung Suriah dalam banyak hal, termasuk saat bencana gempa bumi besar baru-baru ini, meskipun pada saat bersamaan Rusia sedang digempur oleh banyak negara terkait operasi militernya di Ukraina.
"Kami berusaha mendukung Anda, seperti yang dilakukan teman sejati. Seperti yang Anda ketahui, perwakilan kami dari Kementerian Darurat dan Angkatan Bersenjata yang berlokasi di Suriah juga berkontribusi dalam upaya bantuan gempa," kata Putin.
Rusia telah melancarkan kampanye militer di Suriah sejak September 2015, bekerja sama dengan Iran untuk memungkinkan pemerintah Assad melawan kelompok oposisi bersenjata dan merebut kembali kendali atas sebagian besar negara. Sementara Rusia sekarang memusatkan sebagian besar sumber daya militernya di Ukraina, Moskow telah mempertahankan pijakan militernya di Suriah dan menempatkan pesawat tempur dan pasukan di pangkalannya di sana.
Assad pada gilirannya menyampaikan terima kasihnya kepada Putin karena mendukung kedaulatan Suriah dan integritas teritorial, mencatat bahwa dukungan Kremlin tetap kuat meskipun terjadi pertempuran di Ukraina.
“Meskipun Rusia sekarang sedang melakukan operasi khusus, posisinya terhadap Suriah tidak berubah,†kata Assad.
Ia mengatakan, kunjungannya ke Moskow kali ini menandai tahap baru dalam hubungan antara kedua negara.
Ia mengisahkan Suriah masih harus menghadapi banyak persoalan di negaranya seperti teroris dan munculnya pasukan asing di Suriah. Namun, bersama dukungan Rusia, ia yakin Suriah dapat menghadapi semua permasalahannya.
"Kami puas dengan kinerja komisi (antar pemerintah) Rusia-Suriah. Kunjungan saya hari ini akan membuka babak baru dalam hubungan antara negara kami di semua bidang," katanya.
Assad menyampaikan bahwa pertemuan hari itu adalah yang terbaik.
"Saya ulangi dan tekankan bahwa kunjungan ini akan menambah dimensi baru bagi masa depan hubungan Suriah-Rusia. Kunjungan ini akan membantu kami mencapai hasil nyata yang akan menjamin kerja sama kami di masa depan," kata Assad.
Assad tiba di Moskow dalam kunjungan resmi pada Selasa, didampingi oleh delegasi besar menteri. Ia disambut di Bandara Vnukovo Moskow oleh Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan Afrika, Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov, Duta Besar Suriah untuk Rusia Bashar Jaafari dan Duta Besar Rusia untuk Suriah Alexander Yefimov.