Berita

Kapal selam rudal balistik Ohio USS Tennessee di Pangkalan Kapal Selam Angkatan Laut Kings Bay, Georgia/Net

Dunia

Pengamat China: Australia Jadi Kelinci Percobaan AS dan Inggris lewat Program Kapal Selam AUKUS

KAMIS, 16 MARET 2023 | 06:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pemimpin Australia, Inggris, dan AS, telah bertemu di California pada awal pekan ini untuk mengumumkan perincian program kapal selam bertenaga nuklir AUKUS. Sebuah langkah yang menurut para ahli adalah bagian dari pengepungan bawah laut yang dirancang oleh AS untuk menghadapi China secara militer.

Laporan situs web berita Australia abc.net.au menyebutkan, program kapal selam AUKUS akan menelan biaya Australia antara 268 hingga 368 miliar dolar AS selama 30 tahun ke depan. Canberra juga disebut akan menyumbangkan uang untuk jalur produksi AS dan Inggris.

Wei Dongxu, pakar militer yang berbasis di Beijing, menggemukan pendapatnya kepada Global Times dengan mengatakan bahwa Australia sedang menjadi subjek eksperimen AS dan Inggris.

"Di bawah program tersebut, Australia seperti kelinci percobaan yang membayar uang untuk kepentingan AS dengan resikonya sendiri," kata Wei, seperti dikutip dari Global Times, Rabu (15/3).

Menurutnya, AS dan Inggris sedang bereksperimen dengan teknologi dan konsep baru dalam pengembangan kapal selam bersama, dan keduanya menemukan bahwa Australia adalah subjek percobaan yang bagus.

"Jika kemudian muncul masalah teknologi dalam program tersebut, AS dan Inggris dapat saling menyalahkan, meninggalkan Australia yang telah membayar uang dengan pil pahit," lanjut Wei.

Pakar militer China lainnya yang meminta syarat anonimitas mengatakan, AUKUS telah mengikat Australia ke kereta AS untuk membentuk pengepungan militer bawah air melawan China.

"Program yang baru diumumkan itu adalah ancaman, karena kawasan Asia-Pasifik akan melihat peningkatan tajam dalam kehadiran kapal selam bertenaga nuklir dengan Australia digunakan sebagai pangkalan penyebaran kemajuan AS dan Inggris,"  kata pakar itu.

Di wilayah tersebut, Jepang memiliki armada kapal selam konvensional yang mumpuni, sementara pulau Taiwan juga mengembangkan kapal selam baru di bawah bantuan asing..

Wei kemudian berpendapat bahwa China perlu menanggapi langkah AUKUS tersebut dengan membangun sistem anti-kapal selam multidimensi.

Sistem ini, katanya, harus mencakup lebih banyak pesawat anti-kapal selam dan helikopter anti-kapal selam di udara, kapal perusak dan fregat dengan perangkat sonar yang lebih, serta armada kapal selam konvensional dan bertenaga nuklir China.

Meskipun Presiden AS Joe Biden menyebut kapal selam AUKUS tidak membawa kapal selam bersenjata nuklir, pengamat tetap menilai ada risiko proliferasi nuklir dalam kesepakatan tersebut.

Li Chijiang, wakil presiden dan sekretaris jenderal Asosiasi Pelucutan Senjata, mengatakan bahwa program kapal selam bertenaga nuklir AUKUS dapat melibatkan transfer berton-ton bahan nuklir yang cukup untuk memproduksi hampir 100 senjata nuklir.

"Kolaborasi AUKUS akan merusak keseimbangan dan stabilitas strategis global, mendorong negara-negara lain untuk bergabung dalam perlombaan senjata nuklir, meningkatkan ketegangan geopolitik dan membawa kawasan Asia-Pasifik ke jalur konfrontasi dan perpecahan yang salah," kata Li.

Ini benar-benar berlawanan dengan seruan bersama untuk pembangunan dan kemakmuran dari negara-negara di kawasan, lanjut Li.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya