Duta Besar RI untuk Spanyol, Muhammad Najib saat menerima kunjungan anggota MPR RI di Kota Madrid/Ist
Bentuk demokrasi persatuan khas Indonesia, harus tetap dipertahankan, menjelang pemilihan umum yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Spanyol, Muhammad Najib saat menerima kunjungan anggota MPR RI di Kota Madrid, pada Senin (13/3). Anggota MPR RI yang berkunjung ada Namto Roba, KH Aus Hidayat Nur, dan Taufik Basari.
Menurutnya, dinamika demokrasi yang terbentuk di Indonesia sangatlah unik dan sesuai dengan budaya masyarakat di sana.
Ia merujuk pada proses pemilihan ketua MPR RI, di mana seluruh wakil fraksi ditempatkan pada posisi wakil ketua tanpa meninggalkan satu fraksi yang ada.
Najib juga mengambil contoh dari hasil pemilihan Presiden Joko Widodo, di mana pasca terpilih untuk kedua kalinya melalui Pemilu tahun 2019, merangkul kompetitornya untuk bersama dalam Kabinet Indonesia Maju.
Lebih jauh, dia membandingkan demokrasi khas Indonesia dengan Barat, yang nyatanya jarang sekali dilakukan di sana karena hanya akan diambil ketika negara menghadapi situasi sulit.
Meski begitu, Najib menekankan bahwa tidak perlu meniru demokrasi Barat, karena budaya serta kondisi masyarakat jauh berbeda.
"Secara budaya masyarakat Barat sangat individualis dan secara historis masyarakat Barat sangat berdarah-darah dalam urusan kekuasaan. Sementara masyarakat kita yang guyub dan mengutamakan kebersamaan dalam bermasyarakat," ujar Najib.
Untuk itu, menghadapi Pemilu 2024 mendatang, Najib menekankan pentingnya mengendalikan kompetisi politik secara rasional dan terukur, sehingga tidak menimbulkan perpecahan.
Ia mengimbau agar Pemilu mendapat dapat berlangsung secara damai dan siapapun yang terpilih harus diterima dan ditempatkan sebagai pilihan rakyat.