Berita

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan/RMOL

Politik

Bersihkan yang Kotor, Anthony Budiawan: Jokowi Harus Berhentikan Sri Mulyani

SELASA, 14 MARET 2023 | 15:55 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Terkuaknya gaya hidup mewah pejabat Kementerian Keuangan mencoreng nama baik negara. Untuk itu, diperlukan langkah dari Presiden Joko Widodo untuk bersih-bersih birokrasi.

Salah satu langkah utama yang diusulkan Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan, Presiden Jokowi harus mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Justru yang sangat vital, yang kotor ini harus dibersihkan, jadi Pak Jokowi ini sebagai pimpinan itu  harus memberhentikan Sri Mulyani,” kata Anthony dalam acara diskusi Front Page Communication bersama Kantor Berita Politik RMOL bertemakan "Dosa Pajak Sri Mulyani", di Kopi Timur, Jakarta Timur, Selasa (14/3).

Anthony menambahkan masyarakat Indonesia sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah. Bahkan, ketika pengungkapan gaya hidup mewah pejabat Kemenkeu diklaim sebagai bentuk bersih-bersih.

“Karena saat ini sedang disorot, kalau dia mengatakan A, B, C, kita poling saja, saya rasa masyarakat Indonesia tidak percaya dengan Kemenkeu bersih-bersih,” ujarnya.

Menurutnya, penyelewengan jabatan di pejabat Kemenkeu berjalan secara sistematis, dan terstruktur.

“Jadi, ini tidak bisa didiamkan. Pak Jokowi harus mengganti pimpinan ini, dengan pimpinan yang bersih. Kalau tidak mau (bersih-bersih) nama Pak Jokowi akan tercoreng,” tutupnya.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

UPDATE

Gali Potensi, Pemuda Diharapkan Raih Peluang Dunia Digital

Kamis, 31 Oktober 2024 | 14:02

Pelaku Mutilasi di Jakut Ditangkap di Rumahnya

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:55

Mendagri Tugasi Ribka Haluk Urus Papua dan Bima Arya Dukcapil

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:51

Pendapatan Terus Merosot, Dropbox akan PHK 20 Persen Tenaga Kerja

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:42

Senator Jabar Ajak Stakholder Aktif Wujudkan Pilkada Berkualitas

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:38

Maarten Paes Sabet Penghargaan Save of The Year di MLS

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:27

Apindo Keberatan UMP 2025 Naik 10 Persen, Pengusaha Usulkan Formula Ini

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:24

Ini Detik-detik Mobil tvOne Diseruduk Truk di Tol Pemalang

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:20

DKPP Minta Penyelenggara Pemilu Satu Frekuensi Menjaga Integritas

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:05

Xiaomi Luncurkan HyperOS 2, Sistem Operasi yang Dibanjiri Ai

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:00

Selengkapnya