Berita

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak/Net

Dunia

Inggris Tingkatkan Investasi Pertahanan untuk Halau Ancaman China, Pengamat: Bisa Merusak Hubungan London-Beijing

SELASA, 14 MARET 2023 | 13:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Langkah Pemerintah Inggris untuk meningkatkan investasi pertahanan dalam Tinjauan Terpadu 2023, yang bertujuan menanggapi ancaman geopolitik termasuk dari China, mendapat tanggapan dari pengamat di Beijing.

Inggris pada Senin merinci rencana untuk meningkatkan pengeluaran militer dan keamanan sebagai persiapan menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh China, sementara juga melawan Rusia.

"Kita tidak bisa menutup mata terhadap perilaku militer dan ekonomi yang semakin agresif dari Partai Komunis China," kata Menteri Luar Negeri James Cleverly, saat mengumumkan tinjauan terbaru ke parlemen pada Senin.

Diplomat top Inggris itu juga menuding Beijing memicu ketegangan dengan Taiwan dan mencoba mempersenjatai negara lain.

Para pengamat menilai, lewat keputusannya, Inggris telah melakukan provokasi berulang dan hype terus menerus dari apa yang disebut "teori ancaman China" hanya untuk melayani kepentingan Amerika Serikat.

"Pendirian Inggris yang lebih keras terhadap China adalah untuk memenuhi tujuan strategis AS, dan untuk meningkatkan apa yang disebut hubungan khusus Inggris-AS," kata Liu Zuokui, seorang peneliti studi Eropa di Akademi Ilmu Sosial China, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (14/3).

Liu mencatat, kebijakan luar negeri Inggris telah mengikuti kebijakan AS yang menyebabkan penurunan pengaruh global negara yang tak terelakkan setelah Brexit.

"Selain itu, dengan menurunnya hubungan China-Inggris, telah menjadi rutinitas bagi Inggris untuk membuat pernyataan provokatif terhadap China dari waktu ke waktu," kata Liu.

"Karena pengaruh luar negeri Inggris telah menurun, ia ingin mempertahankan pengaruhnya di luar negeri. Cara yang sangat penting untuk melakukannya adalah dengan menunjukkan sikap keras terhadap China" tambahnya.

Liu memperingatkan bahwa provokasi berulang dan hype pemerintah Inggris pada "teori ancaman China" akan berdampak negatif pada hubungan China-Inggris.

“Skala kerja sama yang potensial antara China dan Inggris sangat besar. Jika pemerintah Inggris terus bersikap provokatif terhadap China, bidang kerja sama kemungkinan akan terpengaruh, yang perlu dipertimbangkan oleh (Perdana Menteri Inggris Rishi) Sunak,” ujarnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya