Berita

Prancis dibanjiri timbunan sampah setinggi 2 meter, setelah para pekerja pengangkut sampah ikut serta dalam aksi mogok massal terkait undang-undang reformasi pensiun/Net

Dunia

Petugas Kebersihan Mogok, Jalanan Paris Dihiasi Tumpukan Ribuan Ton Sampah

SELASA, 14 MARET 2023 | 12:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksi mogok para petugas kebersihan selama seminggu untuk menentang RUU reformasi pensiun menyebabkan ribuan ton sampah bertebaran di jalan-jalan di ibu kota Prancis.

Di distrik ke-16 Paris, trotoar kecil dipenuhi dengan kontainer hijau yang dipenuhi kantong sampah. Meski cuaca dingin dan basah, baunya mulai mengganggu warga sekitar.

Penumpukan kantong-kantong sampah juga terjadi akibat penghentian pekerjaan di tiga pabrik insinerasi di luar ibu kota.

Badan limbah rumah tangga Paris, Syctom, mengatakan telah mengubah rute truk tempat sampah ke tempat penyimpanan dan pengolahan lain di wilayah tersebut.

Menurut Balai Kota Paris, pada hari ketujuh pemogokan sebanyak 5.400 ton sampah tetap tidak terangkut dari jalanan di ibu kota.
Hingga Senin (13/3), serikat pemungut sampah belum menetapkan tanggal untuk memulai kembali kerjaan.

Di arondisemen ke-16 yang apik, dekat Menara Eiffel, seorang penduduk setempat mengambil foto tumpukan kantong sampah yang berserakan di trotoar.

"Tingginya dua meter setelah tiga hari mogok, pada tingkat ini akan menjadi tumpukan setinggi 10 meter dalam beberapa hari," katanya.

Warga lain mengatakan dia harus mengambil jalan memutar untuk kembali ke rumah. Tumpukan sampah itu juga akan mengundang tikus. Pemandangan yang sangat tidak layak untuk jalan-jalan yang biasa bersih dan tertata.

Serikat CGT sayap kiri, yang mewakili mayoritas pemungut sampah di ibu kota, telah mengumumkan pemogokan 'bergilir' sebagai protes atas reformasi pensiun pemerintah.

Menurut CGT, pemungut sampah dan pengemudi saat ini dapat menarik pensiun dasar minimum dari usia 57 tahun. Sementara di bawah RUU reformasi pensiun, yang saat ini sedang melalui parlemen, mereka harus bekerja dua tahun lagi.

Sekitar satu juta orang turun ke jalan pada akhir pekan, saat protes menentang reformasi , yang berupaya menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64, memasuki minggu kedua.

Jajak pendapat menunjukkan mayoritas orang Prancis menentang dan menganggap RUU reformasi pensiun tidak adil bagi orang yang mulai bekerja lebih awal.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya