Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Italia Tuding Wagner jadi Penyebab Tingginya Gelombang Migran Ilegal

SELASA, 14 MARET 2023 | 11:24 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Peningkatan gelombang imigran gelap yang berlabuh di Italia, disinyalir memiliki hubungan dengan aktivitas tentara bayaran Wagner Rusia di benua Afrika.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto dalam konferensi pers pada Senin (13/3).

Ia menuduh Wagner memicu migrasi tidak teratur ke Eropa sebagai cara membalas negara-negara seperti Italia yang mendukung Ukraina.

"Peningkatan eksponensial dalam fenomena migrasi dari pantai Afrika juga, sampai batas tertentu, merupakan bagian dari strategi perang hibrida yang jelas yang diterapkan oleh divisi Wagner, menggunakan bobotnya yang signifikan di beberapa negara Afrika,” jelasnya, seperti dimuat Al-Arabiya.

Menurutnya, imigrasi yang tidak terkendali dan berkelanjutan, menjadi cara untuk menyerang negara-negara yang paling terpapar, terutama Italia.

Berdasarkan angka Kementerian Luar Negeri, lebih dari 20.000 migran telah mendarat di pantai Italia sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan sekitar 6.000 pada periode yang sama pada 2022 dan 2021.

Wagner yang dijalankan oleh sekutu Presiden Vladimir Putin, tidak hanya aktif di Ukraina tetapi juga mengembangkan jejak yang berkembang di Afrika.

Dalam beberapa tahun terakhir, Wagner telah memantapkan posisinya di Republik Afrika Tengah dan Mali.

Tentara Wagner diduga telah melakukan berbagai tindakan kriminal, berupa pencurian, pelecehan dan pembunuhan pada warga Afrika yang tengah dilanda konflik jihadis.

Sementara itu, Italia merupakan pendukung kuat Ukraina karena kerap mengirimkan bantuan dan senjata untuk mempertahankan diri dari invasi Rusia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya