Berita

Pasukan Irak/Net

Dunia

Militer: ISIS Masih Memiliki 500 Pejuang Aktif di Irak

SENIN, 13 MARET 2023 | 07:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Meskipun tidak lagi memiliki kekuatan penuh, kelompok militan Negara Islam (IS) diperkirakan masih memiliki hingga 500 pejuang aktif di Irak.

Jenderal Irak Qais al-Mohamadawi, bagian dari koalisi anti-jihadis, menekankan pada Minggu (12/3) bahwa ISIS, yang sekarang berbasis di gurun terpencil dan tempat persembunyian gunung, telah kehilangan kemampuannya untuk menarik anggota baru.

"Menurut informasi dari badan intelijen, jumlah total anggota ISIS tidak melebihi 400 sampai 500 pejuang, di tiga atau empat provinsi," katanya dalam konferensi pers, seperti dikutip dari AFP.

Ia juga merujuk pada operasi militer 26 Februari yang telah menewaskan 22 anggota ISIS dan menghancurkan sebuah kamp pelatihan di provinsi Al-Anbar.

Angka yang disebutkan Mohamadawi lebih kecil dibanding perkiraan PBB. Dalam laporan yang diterbitkan bulan lalu, badan tersebut mengatakan ISIS masih memiliki 5.000 hingga 7.000 anggota juga simpatisan di seluruh Irak dan negara tetangga Suriah, yang diperkirakan setengahnya adalah pejuang.

Ekstremis ISIS meluncurkan "kekhalifahan" yang mereka proklamirkan sendiri di seluruh Irak dan Suriah pada 2014. Kampanye mereka ditandai dengan kebrutalannya termasuk pembunuhan massal, penyiksaan, pemerkosaan, dan perbudakan.

Serangan balasan yang didukung AS mengakhiri cengkeraman teritorial mereka di Irak pada 2017 dan di Suriah pada 2019, tetapi sel-sel ISIS terus menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil di kedua negara.

Laporan PBB bulan lalu mengatakan IS (bagian dari ISIS) telah banyak terkuras oleh operasi kontra-terorisme yang berkelanjutan di kedua negara.

Dikatakan kelompok itu masih mengoperasikan sel-sel yang terdiri dari sekitar 15 hingga 30 orang di seluruh Suriah dan melanjutkan taktik perang gerilya melawan pasukan pemerintah, pejuang lain, dan warga sipil.

"Di Irak, sel-sel ISIS beroperasi di daerah pegunungan pedesaan, memanfaatkan perbatasan Irak-Suriah yang keropos dan mempertahankan kemampuan manuver untuk menghindari serangan sambil mencoba membangun kembali dan memulihkan," kata laporan PBB.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya