Berita

Kantor parlemen Afrika/Net

Dunia

Dukungan Nyata untuk Palestina, Afrika Selatan Turunkan Hubungan dengan Israel

SABTU, 11 MARET 2023 | 13:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dukungan kuat untuk Palestina dibuktikan Parlemen Afrika Selatan dengan menyetujui mosi yang akan menurunkan kedutaannya di Israel menjadi kantor penghubung.

Keputusan yang ditandangani oleh 208 suara itu menyusul pelanggaran tak berujung oleh pihak Israel terhadap warga Palestina.

“Kami berharap ini akan menjadi langkah pertama dalam menekan Israel untuk mematuhi hak asasi manusia, mengakui hak rakyat Palestina, hak mereka untuk hidup, dan juga kembali ke meja perundingan,” kata Ahmed Munzoor Shaik Emam dari Partai Kebebasan Nasional (NFP) yang memperkenalkan mosi tersebut.


Anadolu Agency pada Sabtu (11/3) melaporkam, kelompok advokasi Media Review Network (MRN) memuji Shaik Emam dan NFP karena mengajukan apa yang mereka gambarkan sebagai gerakan berani dan penting dalam solidaritas dengan Palestina.

“Kami juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera melaksanakan mosi penting ini. Faktanya, MRN menyerukan kepada pemerintah untuk melangkah lebih jauh dan memutuskan semua hubungan diplomatik, ekonomi dan militer, dengan rezim Zionis yang menduduki Palestina,'' kata Ahmed Haroon Jazbhay, seorang anggota eksekutif MRN, dalam sebuah pernyataan pada Rabu.

Sementara beberapa kelompok hak juga sipil menyambut baik mosi tersebut, belum ada tanggapan dari Kementerian Luar Negeri Israel mengenai langkah Afrika Selatan.

Banyak warga Afrika Selatan, termasuk Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa mendukung perjuangan Palestina karena mereka percaya apa yang terjadi pada warga Palestina di bawah pendudukan Israel mirip dengan apa yang mereka alami di era apartheid.

Afrika Selatan menjalin hubungan diplomatik dengan Palestina pada 1995 - setahun setelah berakhirnya pemerintahan minoritas kulit putih.

Sejak saat itu, Pretoria tetap sangat kritis terhadap penganiayaan berkelanjutan Israel terhadap warga Palestina, termasuk kebijakan lama membangun permukiman ilegal Yahudi di tanah Arab di Tepi Barat yang diduduki.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya