Berita

Rapat Pimpinan (Rapim) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), di Kantor BP2MI, Jakarta, Jumat (10/3)/Ist

Politik

Ada Kasus Meninggal, Kepala BP2MI Minta Jajaran Sensitif Respons Isu PMI

SABTU, 11 MARET 2023 | 09:11 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Para pegawai Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) diminta sensitif dalam merespons isu-isu pekerja migran, termasuk berbagai keluhan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Pesan tersebut disampaikan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam menyikapi kasus pekerja migran asal Cilacap, Purwanto yang meninggal dunia akibat insiden kebakaran di Korea Selatan.

"Harus miliki sensitivitas masalah-masalah di lapangan. Terutama dalam merespons aduan PMI, seperti aduan dari PMI di Korea Selatan," kata Benny dalam Rapat Pimpinan (Rapim) BP2MI, di Kantor BP2MI, Jakarta, Jumat (10/3).


Ia menekankan, jajaran BP2MI wajib tahu terlebih dahulu persoalan pekerja migran dibanding pemerintah pusat, dalam hal ini pihak Istana Negara. Sebab jika kecolongan, maka imbasnya akan negatif bagi BP2MI.

"Kalau beritanya sudah masuk istana lalu BP2MI enggak tahu apa-apa, ini yang repot. Jangan sampai presiden nanya, 'ngapain saja orang BP2MI'. Jangan sampai lembaga ini dibubarkan," sambungnya.

Insiden nahas dialami Purwanto, pekerja migran G to G Manufacturing asal Cilacap ini mengalami luka bakar mencapai 77 persen. Purwanto lalu dilaporkan meninggal pada Senin (6/3) lalu setelah mengalami koma 10 hari.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya