Berita

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin dan Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Harus Bersih-bersih Kabinet agar Tidak Bernasib seperti Muhyiddin di Malaysia

JUMAT, 10 MARET 2023 | 18:25 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Penangkapan mantan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) harus jadi pelajaran berharga bagi Presiden Joko Widodo. Jangan sampai nasib serupa terjadi ketika Jokowi sudah melepas jabatan sebagai Presiden.

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, menilai potensi Jokowi bernasib seperti Muhyiddin terbilang besar. Apalagi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja mengumumkan adanya potensi korupsi pembangunan tol di era pemerintahan Joko Widodo sebesar Rp 4,5 triliun.

“Hal itu bisa saja akan diungkap masyarakat, mengingat besarnya anggaran untuk jalan tol,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL lewat pesan singkat WhatsApp, Jumat (10/3).


Selain itu, kata Jamiluddin, Menko Polhukam Mahfud MD juga sudah mengungkap ke publik bahwa ada transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan.

“Belum lagi penggunaan anggaran untuk kesehatan selama pandemi Covid-19. Anggarannya tak terhingga yang penggunaannya perlu diungkap melalui auditor independen,” imbuhnya.

Bukan tidak mungkin, semua kasus itu akan menyerempet pada nama baik Jokowi. Bahkan Jokowi juga bisa saja ikut terlibat jika tidak segera bersih-bersih.

“Peluang itu sangat terbuka mengingat kasus-kasus korupsi biasanya baru dibuka setelah suatu rezim lengser. Segala borok rezim dibuka dari segala arah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Jamiluddin berpendapat kasus ditangkapnya eks PM Malaysia Muhyidin seharusnya menjadi warning bagi Jokowi.

“Sebagai Presiden sudah seharusnya ia melakukan pembersihan di kabinetnya agar tidak tersandung kasus korupsi. Hal itu kiranya PR bagi Jokowi hingga purnabaktinya pada 20 November 2024,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya