Berita

Direktur Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf/Net

Politik

Transaksi Janggal Rp 300 T di Kemenkeu, Gde Siriana: Reformasi Mental Omong Kosong

JUMAT, 10 MARET 2023 | 16:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pergerakan uang atau transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan, sebagaimana diungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, dinilai sebagai kegagalan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Direktur Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf, salah satu yang mengkritisi Kemenkeu usai mencuatnya transaksi keuangan mencurigakan. Sebabnya, lembaga yang mengelola keuangan negara ini pernah mendapat Anugerah Revolusi Mental tahun 2019.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memberikan anugerah tersebut kepada Kemenkeu, salah satu alasannya adalah karena dianggap berprestasi melakukan gerakan perubahan birokrasi.

“Ini bukti bahwa pengawasan internal birokrasi gagal. Lebih jauh lagi reformasi mental hanya omong kosong saja,”  ujar Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (10/3).

Ia mengetahui, nilai transaksi mencurigakan yang cukup besar di Kemenkeu itu paling banyak bersumber dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak serta Ditjen Bea dan Cukai.

Salah satu contohnya, disebutkan Gde Siriana adalah harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo sebagai salah satu yang ganjil, karena di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negaranya (LHKPN), nilai kekayaan pejabat Kemenkeu ini naik hingga Rp 10 miliar pada periode 2013 hingga 2014 dan 2019 sampai 2020.

“Pertanyaan besarnya, mengapa mega skandal itu tidak terendus oleh SMI (Sri Mulyani Indrawati) dan sistem pengawasan internal Kemenkeu,” tuturnya.

Maka dari itu, Gde Siriana mendorong agar Sri Mulyani diperiksa oleh aparat penegak hukum terkait skandal transaksi janggal Kemenkeu senilai Rp 300 triliun.

“Kan SMI selama ini diam, adem ayem saja soal anak buahnya ada yang korupsi. Ini bukti bahwa pengawasan internal birokrasi gagal. Lebih jauh lagi reformasi mental hanya omong kosong saja,” demikian Gde Siriana menambahkan. 

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya