Presiden Serbia Aleksandar Vucic/Net
Meski ikut mendukung resolusi PBB yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina, Serbia tidak akan menjatuhkan sanksi untuk Moskow.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic menegaskan lagi posisi negaranya dalam pernyataannya di televisi pada Kamis (9/3).
Namun begitu, selama wawancaranya, Vucic mengatakan ia dia tidak berjanji untuk tidak akan menjatuhkan sanksi anti-Rusia di kemudian hari.
"Saya tidak bersumpah bahwa kami tidak akan melakukannya (menjatuhkan sanksi untuk Rusia). Saya tidak dapat bersumpah, oleh karena itu saya tidak bertanggung jawab. Namun, posisi kami sangat tegas sehingga kami tidak harus melakukannya sejauh ini," katanya, seperti dikutip dari
TASS. Negaranya bisa dengan cepat menyetujui resolusi PBB untuk mengecam Rusia karena Serbia mengusung perdamaian.
"Kami tidak menjatuhkan sanksi terhadap Federasi Rusia. Saya menulis kesimpulan di Dewan Keamanan Serbia (untuk mendukung resolusi), kami berkonsultasi satu sama lain. Namun, saya mempunyai keputusan sendiri (untuk tidak meluncurkan sanksi)," katanya.
"Kami mengikuti setiap kata dan kami mendefinisikan kebijakan Serbia, yang terkadang harus kami bayar harganya," tegas Vucic.
Barat terus menekan Serbia untuk bergabung dalam barisan negara-negara yang meluncurkan sanksinya. Sampai saat ini, Vucic masih teguh pada pendiriannya.
Berbicara kepada bangsa segera setelah peluncuran operasi militer khusus Rusia di Ukraina, Vucic mengatakan bahwa meskipun negaranya mendukung integritas teritorial Ukraina, itu tidak akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Menggaungkan kembali apa yang selalu ia katakan, Vucic dalam wawancara televisi itu mengumumkan bahwa negaranya akan menghentikan sementara semua latihan militer dan polisi dengan mitra asing.
Dia mencatat bahwa Serbia memandang Rusia dan Ukraina sebagai negara persaudaraan, menyesali perkembangan di Eropa Timur dan siap memberikan bantuan kemanusiaan ke Kyiv.